IMBCNews, Karawang | Tenaga Ahli Menteri Pertanian (TA Mentan) Ir. Nandang Sudrajat, MM., melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kecamatan Lemahabang. Kehadirannya, selain dibersamai unsur Direktorat Serealia Dirjen Tanaman Pangan Kementan juga didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultural (Kabid TPH) drh Nani Dewi Astuti dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinas PKP) Kabupaten Karawang.
Kunjungan kerja ini, menurut Nani Dewi Astuti dalam rangka survey serap gabah petani dan upaya mengejar angka Luas Tambah Tanam (LTT). “Pemerintah telah mencanangkan agar tercapai swasembada pangan. Oleh karena itu, kunjugan kerja Tenaga Ahli Mentri ini juga dari bagian upaya memotivasi semua pihak agar swasembada dapat tercapai,” katanya saat di UPTD Lemahabang, Jumat.
Pada kunjungan kerja TA Menteri Pertanian itu, selain rombongan didampingi pihak Dinas PKP juga dihadiri Kepala UPTD Lemahabang H Dedi Suhendi, Komandan Rayon Militer Telagasari Kapten Infanteri Joko S., Camat Lemahabang Sri Redjeki SSTP.,MM.
Hadir juga Kepala Desa Karangtanjung H Jauhari, SH., Babinsa Karangtanjung Sertu Ojang, Ketua Tani Merdeka (TM) Kab Karawang Taupik, Ketua TM Lemahabang Saibin, segenap Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) UPTD setempat, pihak Bulog serta sejumlah tokoh tani lainnya.
Dialog dengan Warga Petani Desa Karangtanjung
Seusai gelar acara di Kantor UPTD Pertanian Lemahabang kemudian rombogan meninjau lokasi persawahan. Setelah itu, lanjutan acaranya bergeser ke rumah salah seorang tokoh tani yang kesohor dan sukses berdagang termasuk dalam bidang ternak ayam dan usaha ayam potong, yaitu Haji Oha. Tepatnya di Dusun Kedawung Ketos RT01/RW01 Desa Karangtanjung.
Pada kesempatan dialog ini, TA Menteri Nandang kembali mengungkap bahwa kementerian akan segera menurunkan bantuan berupa mesin panen padi sejenis Combine untuk wilayah Lemahabang.
“Hanya saja tidak bisa mendadak. Kerana harus diproses dulu. Kira-kira paling sekitar dua mingguanlah, baru bisa direalisasi mesin untuk panen padinya,” sebut Nandang.
Dalam kesempatan itu pula beberapa tokoh petani setempat memohon agar satu unit Combine dikhususkan penerimanya untuk Desa Karangtanjung, sebagaimana diharapkan Kades Jauhari juga tokoh tani setempat antaranya Haji Oha.
Pada sesi dialog berkutnya lebih menukik kepada usulan dan keluhan para petani. Antaranya diwakili H Oha yang mengusulkan kepada TA Menteri Pertanian, agar bantuan pupuk bersubsidi hendaknya volumennya dapat ditambah.
“Jangan hanya 250 kilogram per hektarnya. Kalau bantuannya dua setengah kwintal, masih mash berat bagi petani untuk mengejar target capaian panen 10 sampai 12 ton per hektar. Mohon usulan ini dipertimbangkan dan diperhatikan,” tutur dan harap Oha.
Lebih lainjut ia menambahkan, jika pemerintah memberi bantuan bibit hendaknya yang berkualitas bagus atau unggul. “Soalnya, bantuan bibit padi yang lalu ada yang tercampur ketan. Apa yang saya sampaikan ini bisa dibuktikan. Saya bisa tunjukkan di sawah. Masih bisa kita lihat, karena masih ada yang belum dipanen,” sebut dia.
Terhadap dua permasalahan yang disampaikan tokoh tani tersebut, hingga dialog diakhiri, Oha merasa belum memperoleh jawaban memuaskan. (eds/asy-1204: lpt/lpg)