IMBCNEWS | Jakarta, Seorang pria bersenjata menyerang sebuah sinagoge (tempat beribadah orang Yahudi) di pinggiran Yerusalem, Jumat (27/1) malam, dan menewaskan sedikitnya tujuh orang serta melukai 10 lainnya.
Serangan yang terjadi ketika para jemaah menghadiri kebaktian Sabat pada Hari Peringatan Holocaust Internasional itu, meningkatkan kekhawatiran akan pertumpahan darah, sehari setelah serbuan Israel paling mematikan di Tepi Barat dalam beberapa tahun.
Sumber dari berbagai kantor berita, Reuter, Anadolu, CNN dan Antara melansir berita tersebut pada Sabtu. AFP, juga memberiakan, polisi melaporkan tujuh orang tewas akibat penembakan tersebut. Sementara itu, layanan tanggap darurat Magen David Adom (MDA) mengatakan “10 korban dalam berbagai kondisi, termasuk kritis.
Dia juga mengatakan, tiga orang lainnya yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat Hadassah Mount Scopus.
Kepolisian Israel lantas mengeluarkan pernyataan tertulis yang menyebutkan pria bersenjata datang dengan sebuah mobil dan melepaskan tembakan ke sinagoge di permukiman tersebut.
Selama baku tembak, polisi menembak mati pria tersebut saat ia berupaya kabur dari lokasi kejadian, kata kepolisian.
Menteri keamanan nasional Israel Itamar Ben Gvir juga tiba di lokasi serangan dan melakukan inspeksi bersama kepala kepolisian Kobi Shabtai. Israel membangun permukiman Neve Ya’akov pada 1967 di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.
Sebelumnya pada Kamis (26/1,) militer Israel melakukan serangan besar-besaran ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara yang diduduki. Akibatnya, sembilan orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka serta banyak bangunan dan properti mengalami kerusakan yang luar biasa.
imbcnews/sumber diolah/**