IMBCNews, Jakarta | Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI) menghelat acara Silaturahmi dan Tasyakur 13 tahun IKA BKPRMI, organisasi yang lahir di Jakarta tanggal 26 September 2010.
Peringatan milad ke 13 IKA BKPRMI berlangsung di kediaman KH Faisal Motik SH, MSi di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Kamis (28/9/23) dihadiri tuan rumah selaku Ketua Penasehat Nasional PP IKA BKPRMI, anggota Majelis Etik Nasional Dr H. Anwar Ratna Prawira, Ketua Umum PP IKA BKPRMI Dr H. Andi Kasman serta jajaran pengurus pusat organisasi ini.
“IKA BKPRMI baru saja menggelar Munas kedua di Maros, Sulawesi Selatan. Acara tasyakur milad ini sekaligus sebagai silaturahmi pengurus baru periode 2023-2028,” kata Andi Kasman.
IKA BKPRMI dilahirkan lewat amanah Rekomendasi MUNAS IX BKPRMI di Makassar dan MUNAS X BKPRMI di Banda Aceh yang kemudian di tegaskan pada RAPIMNAS BKPRMI tahun 2009 di Makassar, serta untuk pertama kalinya organisasi alumni ini bernama Himpunan Keluarga Besar BKPRMI, kemudian berganti nama menjadi IKA PRIMA dan akhirnya lewat Ketetapan MUNAS Pertama tahun 2017 di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jakarta IKA PRIMA berganti nama menjadi IKA BKPRMI.
Sebagai wadah berhimpunnya para pendiri, dan keluarga besar alumni BKPRMI dari seluruh Indonesia, IKA BKPRMI merupakan wadah resmi berbadan hukum Perkumpulan ORMAS yang ditetapkan lewat SK MENKUMHAM RI, dengan tujuan berikhtiar mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan kemasyarakatan serta pengembangan keummatan, kebangsaan dan keIndonesiaan di tengah masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IKA BKPRMI dalam kiprahnya selama 13 tahun telah eksis di seluruh provinsi di Indonesia. Para alumni BKPRMI dan keluarga besarnya yang berhimpun dalam IKA BKPRMI, terus berupaya melanjutkan gerakan dakwah yang menjadikan masjid sebagai pusat syiar serta kegiatan dakwah diseluruh bidang kehidupan sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat masing masing daerah.
Sebagai organisasi perjuangan, IKA BKPRMI juga terus meningkatkan peran kecendikiaan, yang bersifat kritis, profesional, berdasarkan kekuatan moral, ilmu pengetahuan dan nilai nilai Islam. Dengan melakukan kegiatan kegiatan diskusi, sarasehan, aksi sosial maupun aktivitas literasi yang menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat literasi (LABBAIK).
“Semoga di usianya yang ke 13 tahun saat ini, IKA BKPRMI di masa akan datang dapat berperan lebih optimal dan bermanfaat bagi masyarakat. Berkiprah bersama potensi bangsa Iainnya, merajut negeri yang indah ini, berbakti bagi kemaslahatan umat yang lebih baik dan sejahtera. Aamiin yaa robbal alamin,” kata Andi Kasman.
Marbot Masjid
Dalam acara tasyakur IKA BKPRMI terungkap acara yang akan dihelat kemudian, yaitu Silaturahmi Akbar Marbot Masjid. Marbot masjid sejatinya tugas mulia sebagai orang yang memakmurkan masjid.
Terkait dengan memakmurkan masjid, tersebut dalam sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah RA yang artinya: “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) pemimpin yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah. “Dan (6) seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR Bukhari, Muslim, Malik, an-Nasa’i, dan lainnya.
Masjid biasanya memiliki marbot. Kata “marbot” berasal dari bahasa Arab, marbuth, yang merupakan turunan dari kata thobaro yang artinya “mengikat”. Dalam hal ini, marbot terikat dengan kegiatan ibadah dan pemakmuran masjid di bawah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
Namun di kalangan umum, marbot adalah sebutan seseorang yang diberi tugas untuk merawat dan membersihkan masjid, mulai dari mengepel, menyapu lantai dan halaman, hingga bertanggung jawab dalam hal ibadah sholat dengan menjadi muadzin dan imam, jika muadzin dan imam tetap berhalangan.
“IKA BKPRMI harus lebih peduli terhadap para marbot di masjid, bahwa mereka mempunyai tugas yang mulia,” kata Faisal Motik. (Kadar Santoso)