IMBCNews, Palu | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyebut, sekurangnya 13 unit rumah warga rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Sigi, provinsi setempat, pada pukul 10.53 WITA.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Ahad (6/8) mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, sekitar 13 unit rumah warga Desa Lembangtongoa, Kecamatan Palolo rusak karena gempa.
“Kerusakan pada rumah warga tersebut diakibatkan oleh gempa bumi susulan yang terjadi pada pukul 10.53 WITA,” jelasnya.
Sebelumnya, BMKG merilis gempa bumi bermagnitudo 5,2 terjadi yang berpusat di darat, tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer pada pukul 09.44 WITA, Ahad (6/8) pagi.
Setelahnya, BMKG kembali merilis 25 kali aktivitas gempa susulan terjadi di sekitar wilayah titik gempa sebelumnya dengan kekuatan magnitudo 3 sampai 4 SR.
Andi Sembiring mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sigi untuk melakukan asesmen terkait situasi di lokasi terdampak.
“Saat ini sekitar 10 rumah warga mengalami rusak ringan dan tiga rumah lainnya rusak berat sehingga tidak dapat dihuni,” katanya.
Ia mengemukakan situasi saat ini warga memilih bertahan di luar rumah karena waspada dengan gempa susulan.
Selain itu, kata dia, kebutuhan mendesak bagi warga terdampak yakni kebutuhan logistik, tenda dan obat – obatan.
Ia juga mengimbau agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Langkah mitigasi gempa bumi lain yang bisa dijalankan, yakni menyiapkan rencana penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi, memahami langkah-langkah yang mesti dilakukan saat terjadi gempa bumi, menyiapkan alat pemadam kebakaran serta alat keselamatan standar dan obat-obatan, memastikan bangunan rumah tahan gempa, dan memperhatikan daerah-daerah yang dinilai rawan mengalami gempa bumi. (Sumber: Antara)