IMBCNEWS – | Padang – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) VI Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di halaman Istana Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang, pekan ini. Biasanya, jika Apartur Sipil Negara (ASN) memiliki spiritual yang baik jauh dari sikap koruptif.
Pembukaan MTQ VI Korpri Nasional itu ditandai pemukulan bedug bersama Gubernur Sumatera Barat, Ketua DPN Korpri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Ketua DPRD dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat. Tito menegaskan, ASN harus memiliki kemampuan emosional dan spiritual yang baik.
“Kita harus memiliki emosional yang baik dan lebih dari itu adalah harus memikili spiritual yang baik, keimanan kepada Allah SWT”, tegas Tito.
Diselenggarakannya MTQ Korpri, lanjut Tito, bukti pemerintah menaruh perhatian dan mendukung program syiar agama Islam di Indonesia. “MTQ menjadi penting dan karena MTQ telah dilembagakan, diprogramkan oleh negara. Ini bukti, negara mendorong, melindungi, mendukung syiar Islam wabil khusus al-Qura’nul karim. Kegiatan yang dilembagakan seperti ini akan memperkuat keislaman dan keimanan kita,” kata Tito.
Tito juga mengatakan, kewajiban umat Islam adalah memegang teguh rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam.
“Kita harus percaya nabi terakhir adalah nabi Muhammad SAW. Dan kitab suci al-Qur’an adalah kitab paripurna,” ujar Tito.
Tito lantas berpesan percaya terhadap al-Qur’an harus disertai dengan mempelajarinya, membaca secara rutin, memahami maknanya dan melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya. MTQ Korpri, lanjut mantan Kapolri ini, menjadi bermanfaat untuk Korpri. Menurutnya, Korpri merupakan tulang punggung pemerintah mengingat jumlahnya sangat besar yakni 4 juta.
Di hadapan ribuan undangan yang hadir, Tito mengingatkan, pemerintahan yang bersih bisa terjadi jika semua aspek baik.
“Kalau terjadi pemerintahan yang bersih (clean government) bisa terjadi sistemnya baik, sarana dan SDM nya baik. Itu yang lebih penting, oleh karena itu sumber daya yang baik itu wajib,” terangnya.
“Revolusi mental harus dimulai dari ASN, TNI dan Polri. Oleh karena itu ASN kita arahkan memiliki integritas dan komitmen yang kuat. ASN memiliki kekuasaan, memegang regulasi dan mengatur rakyat, oleh karena itu jangan sampai menyalahgunakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan MTQ kali ini spesial karena perdana pasca pandemi covid-19. Menjadi kebanggaan karena merupakan terbesar sepanjang sejarah MTQ Korpri digelar sejak 2012.
“MTQ harus dimaknai sebagai momentum mengaktualisasikan ajaran agama Islam. Agama Islam itu melingkupi seluruh aspek kehidupan. Oleh karenanya MTQ ajang yang tepat proses aktualisasi nilai-nilai al-Qur’an,” terangnya.
“Pelaksanaan MTQ diharapkan berdampak pada kehidupan sehari-hari ASN, serta memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Quran yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam core value ASN, berakhlak, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Diharapkan nilai itu, menjadi Budaya di tengah-tengah masyarakat bagi AS,” terangnya.
Dihadiri 83 Kafilah dan 34 Propinsi
Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN), Zudan Arif Fakrulloh menambahkan, n MTQ VI Korpri Nasional di Sumatera Barat ini diikuti sebanyak 83 kafilah terdiri dari 34 kafilah provinsi dan 49 Kementerian dan Lembaga. Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar ditunjuk sebagai ketua dewan pengawas. Sementara Prof. Dr. Darwis Hude, Direktur Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta sebagai Ketua Dewan Hakim.
Zudan mengungkapkan, ada 1500 peserta dan official yang terlibat dalam MTQ kali ini. Ia pun mengungkapkan terimakasih kepada Mendagri dan apresiasi kepada masyarakat Sumatera Barat.
Dikatakan Zudan, pemilihan Sumbar jadi tuan rumah merupakan keputusan yang tepat mengingat Sumbar memiliki branding kebangsaan nasional.
“Mengapa Sumatera Barat ditetapkan sebagai tuan rumah MTQ Korpri ke-6? Itu lantaran Sumbar memiliki branding yang sangat kuat Dilihat dalam proses kebangsaan dan ketatanegaraan nasional,” kata Zudan.
“Ingat Sumatera Barat, makan ingatan kita tertuju pada Bunga Hatta, tokoh nasional dengan integritas yang kuat, H. Agus Salim, pemikir, ahli siasat, ahli politik nasional, Tuanku Imam Bonjol, tokoh nasional gagah berani, dan tentu akan teringat Hj. Rangkayu Rasuna Said memiliki keteguhan hati yang luar biasa. Saya ingin kita semua mewarisi semangat-semangat beliau,” demikian kata Dirjen Ducapil ini menutup.
IMBCnews/***