IMBCNEWS – Jakarta – TNI akan merayakan hari jadinya yang ke-79 pada 5 Oktober 2024 dengan menggelar sejumlah acara.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan “Pesta Rakyat” pada 21-22 September 2024 bertempat di Silang Monas, Jakarta.
Puncak perayaan HUT ke-79 TNI akan berlangsung pada 5 Oktober dan bertempat di Silang Monas.
“Tanggal 21 dan 22 September 2024, pesta rakyat. Tanggal 5 Oktober, upacara, demo dan devilenya, acara puncak,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Hariyanto juga memberikan pamflet acara yang akan digelar pada 21-22 September dan 5 Oktober 2024.
Pada 21-22 September, akan digelar sejumlah kegiatan, yakni matra fair, makan gratis, kesehatan gratis, pameran alutsista, “Panglima Run”, dan masih banyak lagi.
Pada 5 Oktober akan digelar perayaan puncak HUT TNI dengan berbagai kegiatan, seperti demo bela diri, demo berkuda, atraksi terjun payung hingga defile alutsista.
TNI turut mengundang semua pihak termasuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk hadir dalam perayaan puncak ulang tahun.
“Masyarakat sebanyak mungkin (juga diundang). Prajurit sampai dengan lebih kurang seratus ribu (orang). Kita undang semuanya,” ucap Hariyanto.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Tonny Harjono mengungkapkan, sebanyak 181 pesawat akan beraksi di udara untuk memeriahkan HUT ke-79 TNI.
Pesawat-pesawat itu berasal dari tiga matra TNI, yakni Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Laut (AL).
“Jadi bayangkan nanti ada 181 pesawat penerbang dalam rangka HUT TNI,” kata Tonny saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Peringatan HUT ke-79 TNI menggunakan slogan “Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif (PRIMA). Dikutip dari laman Instagram Puspen TNI,
Sejarah HUT TNI 5 Oktober
Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai HUT TNI. Dikutip dari situs resmi TNI, kelompok pasukan bersenjata di Indonesia terus mengalami perkembangan hingga perubahan nama.
Sebelum menjadi TNI, kelompok tersebut awalnya bernama Badan Kesatuan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 23 Agustus 1945
Kemudian, nama BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.
Selanjutnya untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional, nama TKR diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Sampai pada akhirnya, Presiden Sukarno meresmikan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 3 Juni 1947. Tujuannya untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat yang ada di Indonesia.
Sesuai keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), pada akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Selain itu, dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) di mana TNI sebagai intinya. Namun, APRIS pun berubah nama
menjadi Angkatan Perang RI (APRI) setelah dibubarkannya RIS pada tahun 1950.
Jenderal Soedirman ditunjuk sebagai Panglima Besar pertama TNI. Meskipun nama TNI dicetuskan pada tanggal 3 Juni 1947, tetapi hari lahir TNI diperingati setiap tanggal 5 Oktober. HUT TNI 5 Oktober ditetapkan berdasarkan tanggal resmi pembentukan TKR. (*)
Sumber / Foto : Kompas.com