IMBC NEWS, Antana Narivo | Topan besar yang mendarat di kawasan Afrika beberapa pekan belakangan ini berdampak pada puluhan orang meninggal dunia di Madagaskar. Korban lainnya dilaporkan puluhan ribu orang mengungsi, disebaknan Topan Cheneso disertai angin kencang itu memicu hujan deras dan lebat menyebabkan banjir.
Kantor Manajemen Risiko dan Bencana Madagaskar menginformasikan selama sepekan terakhir, Topan Cheneso melanda wilayah tenggara Madagaskar yang memperpanjang kerusakan rumah, sekolah hingga memutus beberapa jalan nasional. Setidaknya 83.181 orang terkena dampak banjir.
“25 orang kini diketahui meninggal dan 21 lainnya masih hilang dan 38 ribu orang mengungsi,” kutip laman Aljazirah, Senin (30/1/2023) berdasrkan data dari Kantor Manajemen Risiko dan Bencana Madagaskar.
Pada data yang dirilis Ahad (29/12/2023) menginformasikan lebih dari 23.600 rumah terendam banjir dan setidaknya 500 lainnya hancur total.
Menurut Pusat Meteorologi Khusus Regional Samudra Hindia Barat Daya, Topan Cheneso untuk sementara meningkat menjadi siklon tropis dalam beberapa hari terakhir dengan kecepatan angin 118-166 kilometer per jam. Topan itu mulai kehilangan karakteristik murni tropisnya.
Cheneso mendarat pada 19 Januari dengan kecepatan angin hingga 110 km/jam (68,3 mph). Ini adalah badai tropis pertama dari musim topan saat ini di Afrika Selatan, yang biasanya berlangsung dari November hingga April menghantam pulau besar Samudra Hindia yang rawan topan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Madagaskar dan Mozambik telah berulang kali dilanda badai dan topan hebat yang telah menghancurkan rumah, infrastruktur, dan tanaman serta membuat banyak orang mengungsi.
Pada Januari dan Februari tahun lalu, empat badai besar melanda Madagaskar yang menewaskan sedikitnya 138 orang, menghancurkan 124 ribu rumah dan membuat sekitar 130 ribu orang mengungsi. (Sumber: Republika)