*Anwar Abbas
IMBC News | Guna memperlancar jalannya pembangunan kembali Gaza yang sudah hancur lebur akibat perang Hamas-Israel, Donald Trump berencana memindahkan 2 juta rakyat Gaza ke negara lain termasuk Indonesia.
Banyak orang di negeri ini dengan alasan kemanusiaan menerima gagasan tersebut. Lebih-lebih bangsa indonesia selama ini sudah dikenal sebagai bangsa yang sangat gigih dan konsisten dalam membela hak-hak rakyat Palestina.
Tetapi banyak juga orang di negeri ini yang menolaknya karena mereka tahu dibalik gagasan tersebut ada niat jahat dari Donald Trump itu sendiri.
Mereka tahu Donald Trump adalah fans berat Israel dan juga mendukung berdirinya negara Israel Raya yang wilayahnya terbentang dari Sungai nil di Mesir sampai Sungai Eufrat di Irak dimana wilayahnya meliputi Palestina, Lebanon Selatan sampai ke Sidon dan Sungai Litani, Dataran Tinggi Golan Suriah, dataran Hauran dan Deraa, Jalur Kereta Api Hejaz dari Deraa ke Amman, Yordania serta Teluk Aqaba.
Demi mewujudkan cita-cita Israel Raya tersebut Donald Trump melihat perlunya dilakukan relokasi penduduk Gaza ke negara lain.
Jadi gagasan donald Trump memindahkan rakyat Gaza ke negara lain tak lain dan tak bukan untuk membuat rakyat Gaza benar-benar angkat kaki dari daerah mereka sendiri, sehingga Gaza bisa dikendalikan sepenuhnya oleh Israel dan dijadikan bagian dari negara Israel Raya.
Rencana jahat Trump tersebut sangat tampak dalam ucapannya sendiri yang mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak lagi untuk kembali ke Jalur Gaza.
Untuk menyukseskan rencananya tersebut, Amerika Serikat kata Donald Trump, akan mengambil alih pengendalian wilayah Gaza sepenuhnya dari tangan Israel. Kira-kira bagaimana sikap rakyat Palestina dalam menghadapi rencana Donald Trump tersebut?
Jika hal itu memang terjadi maka rakyat Palestina sudah siap untuk mendeklarasikan perang melawan amerika serikat dan tampak-tampaknya Timur tengah tidak mustahil akan bisa menjadi kuburan ketiga bagi Amerika serikat setelah vietnam dan afhanistan. Kita tunggu saja.
*Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan Wakil Ketua Umum MUI