IMBCNEWS Jakarta | Di daerah Karawang, Indonesia, ada seorang petani Pak Haji Iyas, biasa disapa yang dengan ketekunan yang tak kenal lelah, menciptakan kehidupan baru untuk keluarganya. Kisahnya tidak hanya menjadi pencapaian beliau pribadi saja, tetapi juga contoh nyata bagaimana Taiwan Technical Mission (TTM) mengubah nasib seorang petani.
Empat tahun yang lalu, kehidupan Pak Haji Iyas penuh dengan kesulitan. Beliau memiliki sebidang tanah yang hanya seluas 1,000 meter persegi, di mana di tanah ini hanya bisa ditanami beberapa tanaman yang biasa ditemui seperti mentimun, terong, dan cabai. Setiap hari, Beliau berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, hasil panennya hanya bisa dijual kepada tetangga dan pasar tradisional sekitar dengan pendapatan yang sangat kecil.
Setiap bulan, Beliau berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. “Masa itu benar-benar sulit, bekerja keras di ladang tetapi tidak terlihat masa depan. Biaya sekolah anak-anak dan pengeluaran rumah tangga, tekanannya sangat besar”, kata Haji Iyas, direlease TETO Taiwan pada Senin.
Perubahan terjadi ketika Dinas Pertanian Karawang memperkenalkan Beliau dengan Taiwan Technical Mission (TTM). TTM tidak hanya menyediakan pinjaman bahan pertanian tanpa bunga, seperti benih, pupuk, dan alat-alat pertanian. Tetapi juga memberikan pelatihan teknis yang profesional. Iyas belajar bagaimana mengelola dan merawat lahannya secara ilmiah, bagaimana memilih tanaman yang sesuai, serta bagaimana meningkatkan hasil dan kualitasnya.
“Tenaga ahli (spesialis) dari Taiwan sangat sabar, mereka mengajari saya metode penanaman yang baru dengan telaten. Mereka memberi tahu saya bahwa saya bisa mencoba menanam beberapa varietas baru seperti pare putih, sawi pagoda, dan oyong Taiwan. Pada awalnya, saya ragu karena saya belum pernah menanam tanaman-tanaman ini sebelumnya,” ujar Pak Haji Iyas.
kerja keras dan terobosan
Di bawah bimbingan TTM, Iyas memutuskan untuk mencoba. Beliau merencanakan ulang lahannya dan mulai menanam tanaman baru. Selama proses tersebut, beliau menemui banyak kesulitan seperti : ketidakpastian cuaca, tantangan hama baru, dan perubahan permintaan pasar.
Setiap kali beliau merasa bingung dan putus asa, spesialis TTM selalu muncul untuk memberikan solusi dan dukungan moral.
“Suatu kali, sayuran sawi pagoda saya terinfeksi penyakit yang belum pernah saya temui sebelumnya, saya sangat panik sampai tidak bisa tidur sepanjang malam. Di pagi hari berikutnya, saya menelepon spesialis TTM, mereka segera mengirim orang untuk membantu, menemukan masalahnya, dan mengajarkan saya cara menanganinya,” kenang Pak Haji Iyas.
Melalui kerja keras yang tak kenal lelah, lahan pertanian Haji Iyas mulai menunjukkan tanda-tanda panen yang melimpah. Yang lebih mengejutkan, TTM tidak hanya membantu meningkatkan produksi, tetapi juga membantu membuka pasar yang lebih luas.
Iyas mengatakan sejak TTM mulai membantu beliau pada bulan November tahun lalu, produk pertanian beliau telah masuk ke supermarket terkenal seperti Papaya Cikarang, Kem chicks, dan sebagainya dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya, sehingga membuat semua petani yang bekerja sama dengan TTM tidak perlu khawatir akan kesulitan menjual produknya dan harga yang mereka dapatkan jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.
“Hari ini saya pertama kali melihat sayuran saya dipajang di etalase-etalase supermarket, rasa bangga itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya tidak percaya bahwa tanaman kecil yang dulu hanya bisa dijual kepada tetangga, sekarang bisa masuk ke pasar kelas atas seperti ini,” ujar Pak Haji Iyas dengan penuh antusias.
imbcnews/diolah/