Pada saatnya Israel sebagai sebuah negara akan mengalami nasib buruknya. Nasib buruk itu diterima Israel sebagai konsekwensi logis dari semua perbuatan buruk dan biadab yang telah mereka lakukan terhadap rakyat dan bangsa Palestina.
Oleh: H Anwar Abbas *]
IMBCNews, Jakarta | Kita adalah bangsa yang beragama dan berbudaya. Kita adalah bangsa yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan. Kita adalah bangsa yang diberi amanat oleh konstitusi kenegaraan untuk menciptakan perdamaian di dunia.
Menjadi bagian penting manakala kita menolak dan menentang segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini. Karena kita berprinsip, kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa.
Oleh karena itu pula, kita harus dan wajib hukumnya membela rakyat dan bangsa yang terjajah, seperti dialami rakyat Palestina. Sekarang keadaan Pelestina yang tengah dijajah oleh Israel, sejak tahun 1948. Dan unjuk rasa rakyat Indonesia yang berlangsung di Monumen Nasional (MOnas) Jakarta pada Ahad, 5 November 2023, dapat pula menjadi renungan bersama sehingga dapat membantu Palestina mencapai kemerdekaan.
Mari kita tanya rakyat Palestina, mereka mau apa? Maka jawaban mereka tentu hanya satu yaitu mereka ingin merdeka; Mereka ingin agar terbebas dari penjajahan Israel, sehingga dapat membentuk negara mereka, menjadi negara yang benar-benar merdeka dan berdaulat penuh, di mana mereka bisa dengan bebas untuk membuat kebijakan dan menentukan nasib mereka sendiri.
Hanya saja, itulah yang tidak dan belum didapat oleh rakyat Palestina hari ini. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan kemerdekaan tersebut, mereka sampai hari ini dan esok tidak akan pernah berhenti berusaha dan berjuang; Kalau perlu dengan mengangkat senjata dan berperang seperti yang terjadi sedangkan kita bersama masyarakat dunia turut menyaksikan peperangan itu hari ini.
Meski pun kita lihat senjata mereka kalah canggih dari senjata yang dimiliki Israel, namun lihatlah semangat juang rakyat Palestina. Lihatlah tekad bulat mereka selaku rakyat yang terjajah itu.
Sangat mungkin kita yakin dan percaya, karena sejarah sudah membuktikan dan memperlihatkan kepada kita dan masyarakat dunia, bahwa Amerika dengan persenjataan yang canggih, akhirnya terpaksa mundur dari Vietnam saat itu.
Begitu juga di Afghanistan yang belum lama ini. Lihatlah bagaimana canggihnya persenjataan yang dimiliki oleh Uni Sovyet kemudian dilanjutkan oleh Amerika dan sekutunya. Lalu, apa yang terjadi? Tak lain kedua negara adikuasa tersebut pada akhirnya mundur juga. Karena apa kiranya? Karena negara-negara adikuasa tersebut tidak akan pernah mampu untuk bisa mengalahkan rakyat yang telah teguh bersatu.
Kita pun, sebagai bangsa telah membuktikan dan memperlihatkan kepada dunia; Bagaimana pihak sekutu dengan senjata mereka yang canggih-cangguh sewaktu ingin mengembalikan Indonesia untuk dijajah kembali oleh Belanda? Pada akhirnya, rencana penjajahan kembali oleh pihak asing itu dipukul mundur oleh rakyat Indonesia. Semangat arek-arek Suroboyo misalnya, pada 10 November waktu itu, sekali pun hanya bersenjata seadanya namun gigih melakukan perlawanan terhadap kaum penjajah.
Maka, belajar dari sejarah tersebut, kita tinggal menunggu waktu karena yang namanya ‘roda kekuasaan’ akan selalu berputar.
Kalau hari ini rakyat dan bangsa Palestina telah dijajah oleh Israel, maka pada waktunya Israel nanti pasti akan angkat kaki dari tanah yang dijajahnya, ketika rakyat Palestina telah meraih dan mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatannya. Dan ketika itu pulalah Israel sebagai sebuah negara akan mengalami nasib buruknya. Nasib buruk yang diterima Israel sebagai konsekwensi logis dari semua perbuatan buruk dan biadab yang telah mereka lakukan terhadap rakyat dan bangsa Palestina.
Untuk itu dibagian akhir penulis berdoa; Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala selalu melindungi dan meridhoi perjuangan rakyat palestina. Aamiin Aamiin Aamiin.
*] H Anwar Abbas, penulis, Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua Umum MUI