IMBCNews, Jakarta | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mencatat hilangnya vetegasi di kawasan Gunung Merbabu. Kehilangan vegetasi itu, antara lain telah menjadi pemicu banjir bandang yang terjadi baru baru ini.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan sebagaimana disiarkan di Jakarta, Jumat (1/12), bahwa banjir bandang itu juga dipicu oleh faktor lain seperti hilangnya vegetasi lereng Gunung Merbabu. Hal itu boleh jadi dikarenakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Oktober 2023 lalu di wilayah Kecamatan Getasan.
Hasil asesmen BPBD Kabupaten Semarang dan pihak perhutani, vegetasi berupa pepohonan heterogen hingga semak belukar. Sekitar hampir 500 hektar luas pepohonan hangus dilalap si Jago Merah. Hilangnya vegetasi itu kemudian membuat kawasan lereng Gunung Merbabu kehilangan kemampuan untuk menyerap air hujan ke dalam tanah.
Akibatnya lagi, saat hujan turun airnya mengalir bebas tanpa terserap dengan baik menuju ke wilayah-wilayah permukiman penduduk yang berada di kaki gunung.
“Sisa kebakaran hutan kemarin sekitar 500 hektar vegetasi rusak. Sehingga, ketika terjadi hujan deras di daerah puncak Merbabu tidak ada yang menahan. Maka, tanah dan batuan yang ada di situ terbawa arus sampai ke wilayah kami,” ungkap Alexader.
Kejadian banjir bandang di lereng Gunung Merbabu patut menjadi perhatian bersama. Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mencatat hingga per 29 November 2023 telah ada 817 kejadian karhutla di seluruh wilayah Indonesia.
Dari jumlah tersebut, karhutla juga terjadi di wilayah gunung maupun dataran tinggi seperti Gunung Ciremai, Gunung Arjuno, Gunung Sumbing, Gunung Bromo, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Gunung Agung, dan Gunung Abang. (Sumber: Antara)