IMBC NEWS, Jakarta | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa banyak warga terdampak gempa Cianjur masih khawatir dengan adanya gempa susulan. Dalam laporannya kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin melalui panggilan video, Selasa (22/11), Ridwan melaporkan terjadi 117 kali gempa susulan hingga Selasa pagi.
“Sampai pagi tadi ada 100 lebih, 117 tepatnya skala satu koma sampai empat koma sehingga warga masih waswas,” ungkap Ridwan Kamil.
Karena itu, kata Ridwan, mayoritas penanganan kesehatan kepada korban gempa Cianjur dilakukan di luar ruangan. Sebab, pasien maupun tenaga kesehatan masih khawatir dirawat di dalam ruangan jika gempa susulan kembali terjadi.
“Kalau di TV banyak bergeletakan sebenarnya bukan karena rumah sakit penuh pak tetapi karena dokter dan pasien masih khawatir kalau dirawat di dalam,” ujar pria yang biasa disapa Kang Emil tersebut.
Mendengar laporan tersebut, Wapres Ma’ruf pun bertanya lebih jauh terkait penanganan korban terdampak gempa apakah berjalan maksimal meski di luar ruangan. Ridwan pun memastikan, seluruh pasien telah mendapat penanganan dari tenaga kesehatan.
Ridwan menyebutkan seluruh tim penanganan bencana terkait telah berada di lokasi. Menurutnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy hari ini juga segera tiba di Cianjur.
“Saya dengar kabar Pak Presiden kemungkinan besok akan hadir juga tapi di lapangan seluruh aparat negara sudah mengevakuasi, jadi kehadiran aparat dan negara sudah sangat maksimal. Dipusatkan poskonya di Pendopo Bupati karena luas sekali sehingga kita bisa bangun pengungsian dan juga rumah sakit darurat,” katanya.
Saat ini, kata Mantan Wali Kota Bandung ini, tim penanganan juga berfokus untuk evakuasi masyarakat yang aksesnya terisolasi akibat gempa. Karena itu, tim mengupayakan akses jalan kembali normal.
“Jadi pagi hari ini alat berat kita maksimalkan untuk menormalisasi jalan dulu. Sementara kita perintahkan Kepala Desa Babinsa Babinkamtibmas untuk melakukan P3K dulu, setelah jalan normal kita ada 14 titik tempat pengungsian yang nanti juga faktor pendukung lainnya nanti menyesuaikan,” ujar Ridwan. (Sumber: Republika)