IMBCNews, Jakarta | Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya hadir dan melayani masyarakat di wilayah terpencil di Indonesia. Komitmen ini terwujud melalui penyelenggaraan angkutan laut kapal perintis yang kembali dilaksanakan pada tahun 2024.
Upaya ini mencerminkan dedikasi Ditjen Hubla untuk memberikan aksesibilitas transportasi yang lebih baik dan menyeluruh, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau atau belum terlayani pelayaran komersial swasta.
“Kami memahami betapa pentingnya konektivitas transportasi di wilayah terpencil. Dengan menyelenggarakan angkutan laut kapal perintis, kami berusaha mendekatkan layanan transportasi kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah terisolasi, di mana akses darat mungkin terbatas,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Oleh karena itu, dia menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan angkutan laut kapal perintis guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Menurutnya, angkutan laut kapal perintis merupakan salah satu tulang punggung konektivitas transportasi di Indonesia yang terus menjadi fokus utama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Komitmen untuk meningkatkan layanan ini guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia khususnya di wilayah 3TP.
“Pada tahun ini, Ditjen Hubla kembali menyelenggarakan angkutan laut kapal perintis sejumlah 107 trayek yang melayani 43 pelabuhan pangkal, tersebar di 22 provinsi di Indonesia, dan melayani lebih dari 496 pelabuhan singgah,” ungkapnya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting mengungkapkan berdasarkan hasil evaluasi terhadap 116 unit kapal milik Ditjen Perhubungan Laut menunjukkan bahwa 99 unit kapal laik laut dan siap operasi, sedangkan 1 unit kapal masih dalam proses penyelesaian pembangunan, yaitu KM Sabuk Nusantara 74.
“Ini merupakan langkah signifikan dalam memastikan bahwa armada kapal perintis siap untuk melayani masyarakat dengan performa terbaik,” ungkapnya.
Dalam upaya efisiensi, jaringan trayek kapal perintis telah mengalami penyesuaian dari 117 trayek pada tahun 2023 menjadi 107 trayek pada tahun 2024. Pemilihan trayek dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah kapal perintis yang laik laut, sebanyak 100 unit kapal perintis milik negara, dan 7 unit kapal milik BPSDM Perhubungan.