Depok–IMBCNews – Ahmad Mustafad Muchtar, mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia angkatan 2019, terpilih menjadi Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Depok Masa Khidmat 2024—2025. Pemilihan pengurus Cabang PMII Kota Depok digelar pada Konferensi Cabang Ke-24 di Puncak, Bogor, pada tanggal 10—11 Mei 2024.
Sebagai forum permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang, salah satu agenda Konfercab adalah melakukan regenerasi kepengurusan. Amu, sapaan akrab Ketua Cabang terpilih, merupakan pribadi yang aktif berorganisasi dan berprestasi di berbagai bidang. Minatnya pada dunia organisasi dimulai sejak Ia masih di bangku sekolah.
Amu pernah menjadi Ketua OSIS di MTsN Al-Azhar Asy-Syarif Jakarta, sekolah yang memiliki tiga kurikulum sekaligus (Kemenag, Kemdikbud, dan Al-Azhar Kairo). Saat SMA, kembali menjadi Ketua Umum OSIS di MAN Insan Cendekia Serpong, sekolah terbaik nasional menurut Kemdikbud RI. Selain aktif berorganisasi, Amu juga sering memenangkan banyak perlombaan baik bidang akademik maupun nonakademik, di antaranya:
Juara I (Medali Emas) Olimpiade Sejarah Nasional Tingkat SMA Bidang Debat Sejarah Nasional Bahasa Indonesia di FIB UI oleh Kemdikbud RI (2018), penerima Penghargaan The Most Innovative Delegate dalam Madrasah Youth National Intellectual Congress (MYNIC) oleh Kemenag RI (2018), Juara II Lomba MTQ Tingkat SMA Tangerang Selatan Bidang Musabaqah Fahmil Qur’an oleh Pemkot Tangerang Selatan (2018).
Penerima Penghargaan The Most Critical Delegate dalam Forum Award OSIS SMA Se-Provinsi Jakarta (FORMASI) oleh MAN 4 Jakarta (2017). Peringkat 1 UN MTsN Al-Azhar Asy-Syarif Jakarta dan Peringkat 5 Besar Terbaik UN SMP/Sederajat Se-Provinsi DKI Jakarta (2016).
Juara II Lomba Cerdas Cermat Sirah Nabawiyah Tingkat SMP Se-Jabodetabek oleh Pusat Kajian Hadis, Sukabumi (2016), Juara III Olimpiade Matematika Tingkat SMP Jakarta Selatan oleh SMA Citra Cendekia (2015), Juara Favorit Lomba Paskibra Tingkat SMP Jakarta Selatan oleh Pemkot Jakarta Selatan (2014), Juara IV Lomba Cerdas Cermat Agama Islam Tingkat SMP Se-Jabodetabek oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an di Gedung Bayt Al-Qur`an TMII (2014)
Prestasi-prestasi tersebut membantunya untuk masuk ke perguruan tinggi impian, Universitas Indonesia, dan mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kemdikbud RI selama empat tahun penuh (2019—2023). Kesenangannya berorganisasi dan mengikuti perlombaan terbawa hingga jenjang perkuliahan.
Di kampus, Amu juga banyak menorehkan prestasi, misalnya: Juara Favorit Lomba Deklamasi Puisi dalam UI Art War (2021); Juara III Lomba MTQ UI Bidang Musabaqah Fahmil Qur’an (2021); Juara I (Medali Emas) Pesta Ilmiah Sriwijaya (PIS) Bidang Debat Bahasa Indonesia Tingkat Nasional oleh Universitas Sriwijaya (2020); Juara II Lomba MTQ UI Bidang Musabaqah Fahmil Qur’an (2019); Juara II Olimpiade FISIP UI Bidang Futsal Putra (2019); dan Juara II Olimpiade FISIP UI Bidang Tenis Ganda Putra (2019).
Sedangkan, di dunia aktivisme, Amu semakin banyak menambah pengalamannya dengan menjadi bagian dari berbagai organisasi, komunitas, dan kepanitiaan. Salah satu capaian besarnya adalah dipercaya oleh pihak Rektorat Universitas Indonesia untuk menjadi Koordinator Panitia di Acara Puncak PKKMB UI 2022. Saat itu, Amu dan sekitar 240 stafnya mengawal mahasiswa baru untuk memecahkan dua Rekor MURI dengan kategori: Mencanting Kolosal dan Paduan Suara Mahasiswa Terbanyak. Bahkan, puncaknya, Ia pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua BEM Universitas Indonesia di Pemilihan Raya IKM UI tahun 2022. Berikut beberapa pengalaman organisasinya yang lain:
Ketua Ikatan Alumni Insan Cendekia (IAIC) Jabodetabek (2023). Anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Depok (2023). Kepala Departemen Kajian, Pendidikan, dan Pengawasan Kosmik UI (2022). Wakil Kepala Departemen Sosial Masyarakat BEM FISIP UI (2021). Wakil Kepala Divisi Kajian dan Keilmuan KMNU UI (2021). Staf Divisi Government Relation International Youth Summit of Renewable Energi SRE Indonesia (2021). Wakil Kepala Divisi Litbang Rumah Belajar BEM UI (2020).Wakil Kepala Bidang Community Empowerment Manggala Jingga (2020). Staf Komisi III Bidang Aspirasi dan Kelembagaan BPM FISIP UI (2019). Staf Departemen Kajian Forum Studi Islam FISIP UI (2019). Penasihat Ketua Forum Komunikasi Pelajar Banten (FKPB) (2018). Ketua Umum Ikatan OSIS Insan Cendekia Indonesia (IOICI) (2018).
Di skena PMII, pengalaman Amu cukup lengkap. Ia telah menuntaskan kewajiban kaderisasi formal di PMII, mulai dari MAPABA (2019), PKD (2020), sampai PKL (2022). Selain itu, pengalamannya menjadi pengurus juga cukup lengkap.
Sebelum terpilih menjadi ketua cabang baru, Amu merupakan Sekretaris Cabang PMII Kota Depok masa khidmat 2022—2023. Sebelumnya, pernah mengemban amanah menjadi Ketua Badan Pekerja Konfercab (BPK) XXIII PMII Kota Depok (2022). Kembali ke belakang, secara berturut-turut Amu pernah menjadi Ketua Angkatan MAPABA Ke-29 Komisariat PMII UI (2019), Ketua Pelaksana MAPABA Ke-30 PK PMII UI (2020), Sekretaris Rayon PMII Selo Soemardjan FISIP UI (2020), serta menjadi Ketua Biro Kaderisasi dan Pengembangan Anggota PC PMII Kota Depok (2021).
Kegemilangannya di bidang organisasi dan akademik bukan hal yang mengagetkan. Hal ini bisa jadi adalah warisan dari kakek-kakeknya yang merupakan pemikir-penggerak dan tokoh penting di balik pendirian Nahdlatul Ulama. Amu adalah cucu dari K.H. Nadjid Muchtar yang merupakan salah satu pendiri dan mantan Ketua Cabang PMII Ciputat. Kiai Nadjid juga pernah menjadi Ketua LP Ma’arif PBNU, Dekan Ushuluddin UIN syarif Hidayatullah Jakarta, dan Imam Besar Masjid At-Tin TMII. Secara nasab, Kiai Nadjid merupakan anak dari K.H. Muchtar bin K.H. Faqih Maskumambang dan Nyai Shobihah binti K.H. Ahmad Dahlan Ahyad. Kedua kakeknya merupakan muassis Nahdlatul Ulama yang membersamai K.H. Hasyim Asy’ari (Rais Akbar Pertama NU).
K.H. Faqih Maskumambang adalah ulama sepuh asal Gresik. Ayahnya, Kiai Abdul Jabbar merupakan pendiri Pesantren Maskumambang dan masih keturunan dari Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir yang nasabnya bersambung hingga ke Sunan Giri, Raden Ainul Yaqin. Salah satu karya tulis monumental Kiai Faqih berisi tentang pertentangannya terhadap gerakan Wahabi yang ditulis sempurna dalam bahasa Arab berjudul “An-Nushushul Islamiyah fi Raddi ‘ala Madzhabil Wahhabiyah” (Teks-Teks Agama Islam dalam Menolak Madzhab Wahabi).
Ada kisah masyhur yang menceritakan keteladanan dari K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Faqih Maskumambang saat keduanya menjadi Rais Akbar dan Wakil Rais Akbar, yaitu kisah tentang bedug dan kentongan di mana keduanya saling berbeda pandangan, namun penuh toleransi. Pandangan keduanya menjadi dasar sampai saat ini bagi masjid-masjid yang ingin atau tidak menggunakan kentongan sebagai alat penanda waktu salat.
Sedangkan, K.H. Ahmad Dahlan Ahyad adalah Wakil Rais Akbar pertama yang namanya tercantum dalam bukti otentik sejarah. Beliau merupakan pendiri dan ketua dari lembaga pendidikan Tashwirul Afkar yang menjadi cikal bakal lahirnya organisasi NU. Selain itu, Kiai Dahlan Ahyad juga pendiri Majelis Islam ‘Ala Indonesia (MIAI) pada tahun 1937. Di aula pesantren miliknyalah para kiai kerap berdiskusi tentang masa depan umat Islam di Indonesia, khususnya dalam membela ideologi Aswaja. K.H. Ahmad Dahlan Ahyad merupakan pengasuh Pesantren Kebondalem yang berlokasi di dekat pemakaman Sunan Ampel, Surabaya. Dari garis ayahnya, silsilah K.H. Ahmad Dahlan Ahyad merupakan turunan ketujuh dari Syekh Sulaiman Mojoagung. Dengan demikian silsilahnya terhubung kepada Sunan Gunung Jati Cirebon, Syekh Maulana Syarif Hidayatullah.
Spirit pemikir dan penggerak untuk membesarkan NU yang mengalir dalam raga Amu ini menjadi motivasi tersendiri. Dalam pemaparan Visi-Misi di rangkaian menuju Konfercab XXIV, Amu membawa visi utama, yaitu menjadikan PMII Kota Depok sebagai “integrator pemikiran” dengan tema #BergerakSinergis. Hal ini, menurut Amu, memberi konsekuensi pada pendekatan kepengurusan PMII Kota Depok di bawah kepemimpinannya yang akan mengedepankan sikap kolektif-kolegial. Beberapa yang diupayakan adalah melakukan akselerasi pergerakan, transformasi fungsi manajemen, dan rejuvenasi organisasi.
Amu berkomitmen untuk memimpin PMII Kota Depok dengan penuh dedikasi dan integritas, serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh anggota untuk mencapai visi dan misi organisasi. Dalam setahun ke depan, di bawah kepemimpinannya, PMII Kota Depok diharapkan dapat mencapai prestasi lebih besar dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi Depok dan Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PCNU Kota Depok K.H. Achmad Solechan, M.Si., Wasekjen PB PMII Syaroful Umam, S.I.P., Alumni PMII UI, dan Keluarga Besar PMII Kota Depok. (*)