IMBCNews, Karawang | Gelaran acara Panen Raya 1.000.000 Hektar se-Jawa Barat, dipusatkan di Kabupaten Indaramayu namun sebagian berveneu di Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta-Kabupaten Karawang dengan jenis padi yang dipanen varietas Inpari.
Saat Acara Penen Raya yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadis PKP) H Ir Asep Azhar, Kepala UPTD Pertanian Rawamerta Aan Heryana, Sekcam Rawamerta Sunadi, Kapolsek AKP M Wasis SH, dan Para PPL se-Kecamatan Rawamerta, Mesin Combine (alat pemetik padi) terbenam lumpur, sehingga panen dilakukan manual, tanpa pertunjukan mesin panen di tengah sawah.
Kepala UPTD Pertanian Rawamerta Aan Heryana membenarkan keadaan mesin combine yang terkendala karena faktor alam. Meski acara panen raya tidak menggunakan mesin combinie, ia mengatakan bahwa selama ini hasil panen padi varietas Inpari, dalam capaian per hektar sekitar 5 ton brutto, dan bobot nettonya sekitar 4,7 ton per hektarnya.


“Jika didekati harga jual padi dari petani, saat sekarang, gabah kering pungut harganya sekitar Rp5.200 per kilogram. Harga gabah saat ini ada peningkatan. Jadi kalau penghasilan panen 4,7 ton sampai 5 ton per hektarnya, itu merupakan penghasilan yang seimbang,” turur Aan kepada IMBCNews di lokasi panen raya, Kamis (9/3/2023).
Ia menambahkan, untuk hasil produksi padi itu dipengaruhi juga oleh PH tanah. Jika PH tanah meningkat, maka hasil produksi padinya cenderung meningkat, kalau PH tanah menurun atau rendah, produksi panen padi bisa jadi terdampak turun.
Kadis PKP Ir Asep Azhar mengemukakan, Panen Raya di Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta saat ini dilakukan secara manual. Soalnya, Mesin Combine sebagai andalan memanen padi yang diturunkan ke sawah mebes ke lumpur dan belum dapat dijalankan.
“Mungkin faktor penyebabnya hujan yang terus-menerus beberapa hari lalu. Sawah sudah dikeringkan melalui pintu air irigasi, namun lumpur sepertinya belum cukup keras dan tak kuat menopang bobot mesin combine hingga mebes,” katanya kepada awak pers, seusai penutupan acara Panen Raya di Desa Sukamerta, Kamis (9/3).
“Pada saat Panen Raya Satu Juta Hektar ini, mesin combine hanya sebagai background untuk berfoto-foto. Dan hal ini tidak mengurangi semangat dalam program ketahanan pangan nasional, khususnya di Jawa Barat,” pungkas Kadis PKP Asep Azhar. (hmd/asy-IMBCNews)