IMBCNEWS Jakarta | – Gejolak Mahasiswa Buntut Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila, mengajukan empat tuntutan diantaranya mencopot sang Rektor Pancasila yang diduga melakukan pelecehan kepada stafnya.
Empat tunutan itu adalah, Berikut 4 poin tuntutan demo mahasiswa, a, Dalam penyelesaian proses hukum ini kami menuntut rektor yang sedang menjabat aktif ini untuk dicopot sementara sampai penyelesaian proses hukum ini berlangsung.b, Menuntut untuk Satgas PPKS untuk memberikan pernyataan sikap, mengingat UP sudah diberikan adanya lembaga independen yang bisa mengatasi penanggulangan PPKS.
Selanjutnya, c, Menuntut apabila memang sudah dicopot sementara ataupun sudah diberhentikan sementara, Rektor dalam hal ini yang masih menjabat, pihak yayasan harus memberikan Plt. dan d, Kalau memang seperti janji dari pihak rektorat bahwasanya kita akan rektor baru. Kami dari mahasiswa menuntut agar rektor baru ini untuk visi misi di depan seluruh citivas akademika untuk memulihkan nama baik kepercayaan kami ke pihak rektor, demikian dilansir detikcom, pada Rabu di Jakarta.
Mahasiswa Universitas Pancasila bergejolak. Mereka demonstrasi di kampus memprotes dugaan pelecehan seksual yang menyeret Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH.
Sejumlah mahasiswa mendatangi gedung rektorat pada Selasa (27/2/2024) siang tadi. Mereka memaksa masuk ke dalam gedung rektorat, namun berhasil dihalau oleh pengamanan internal kampus.
Massa berdemo di depan gedung rektorat dengan membawa sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan ‘Kawal ETH Sampai Tuntas’, ‘Tolak Tindakan Pelecehan Seksual di Lingkungan UP’.
Demo mahasiswa sempat memanas menjelang siang hari. Massa membakar ban di depan gedung rektorat hingga asap mengepul.
Tak cukup sampai situ saja. Massa juga bergerak ke depan kampus Universitas Pancasila hingga mengakibatkan Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sempat macet.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Senin (27/2), sejumlah mahasiswa juga melakukan unjuk rasa di depan gedung rektorat. Mereka menuntut Rektor ETH dicopot usai dugaan pelecehan seksual terhadap dua orang karyawati.
Rektor ETH dilaporkan ke polisi oleh dua karyawati atas dugaan pelecehan seksual. Salah satu korban inisial RZ mengaku dirinya malah dimutasi dan didemosi usai melaporkan dugaan pelecehan itu ke atasannya.
Pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila sendiri telah mengambil sikap terkait kasus ini. Rektor UP, ETH telah dinonaktifkan.
Massa Sempat Bakar ban hingga Blokade Jalan
Awalnya, demo dilakukan di dalam kampus. Massa sempat berorasi di depan gedung rektorat. Demo sempat ricuh saat massa memaksa masuk ke dalam gedung rektorat. Namun hal ini dicegah oleh pengamanan internal
Mahasiswa Universitas Pancasila demo Gedung Rektorat usai dugaan pelecehan rektor.Mahasiswa Universitas Pancasila demo Gedung Rektorat usai dugaan pelecehan Rektor ETH. (Devi Puspitasari/detikcom)
“Kenapa yayasan begitu takut kepada mahasiswa? Turun ke bawah atau kita masuk ke dalam tapi bukan perwakilan 10 orang tapi kita semua,” teriak orator.
Demo semakin memanas. Massa membakar-bakar ban di depan gedung rektor. Tak cukup sampai di situ, mahasiswa juga turun ke jalan depan kampus Universitas Pancasila. Imbasnya, lalu lintas di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan macet.
Di depan kampus, para mahasiswa kembali melakukan aksi bakar ban. Asap hitam mengepul. Mereka bersama-sama mengucap ‘Janji Mahasiswa’. Tampak lalu lintas macet dan ruas jalan tak bisa dilintasi kendaraan. Kendaraan pun dialihkan melintas di dalam kampus UP.
Demo mahasiswa di depan kampus tak berlangsung lama. Sekitar pukul 16.45 WIB, massa demo bubar dan lalu lintas kembali normal.
“Sudah sempat blokir jalan, tapi sudah kita buka kembali,” ujar Kapolres Jaksel Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
imbcnews/deti.com/diolah/