IMBCNews, Mexiko City | Otoritas kesehatan Meksiko mengatakan setidaknya ada 112 kematian terkait gelombang panas sepanjang tahun ini. Laporan yang dirilis pada Rabu (28/6/2023) malam, menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam kematian, terkait gelombang panas selama dua minggu terakhir.
Sepanjang tahun ini, kematian terkait gelombang panas secara keseluruhan meningkat hampir tiga kali lipat dari 2022. Kematian mencapai puncaknya pada minggu 18-24 Juni, dengan 69 kematian dalam satu minggu secara nasional.
Suhu di beberapa bagian Meksiko telah meningkat hingga lebih dari 105 derajat Fahrenheit atau 40 derajat Celcius dalam beberapa minggu terakhir.
Pada 11-17 Juni juga sangat buruk. Ada 31 kematian di seluruh negeri. Sepanjang tahun ini, jumlah kematian terbesar akibat sengatan panas dan dehidrasi terjadi di negara bagian perbatasan utara Nuevo Leon, rumah bagi pusat industri Monterrey.
Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan, laporan peningkatan kematian terjadi akibat gelombang panas tidak benar. Dia menuding laporan itu sebagai bagian dari kampanye media melawan pemerintahan.
“Ada tren jurnalisme kuning yang mengkhawatirkan,” kata López Obrador, mengutip angka kematian yang lebih rendah yang sudah ketinggalan zaman saat itu.
Tingginya jumlah kematian terkait gelombang panas, tampaknya tidak hanya disebabkan oleh suhu tinggi. Akan tetapi juga, karena keterlambatan awal hujan musiman yang biasanya datang pada pertengahan Juni.
Departemen Kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keterlambatannya dalam melaporkan korban jiwa.
Lain itu, tidak diketahui mengapa presiden mengira kematian itu adalah masalah politik. Kemungkinan karena beberapa media melaporkan klaim bahwa beberapa kematian disebabkan oleh pemadaman listrik di beberapa rumah korban. López Obrador adalah pembela setia utilitas listrik milik negara. (Sumber: Republika/n. Rizky Jaramaya/AP)