IMBCNews, Banyumas | Kekeringan melanda Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah(Jateng). Sekurangnya, ada 5.033 jiwa di 14 desa yang tersebar di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih.
Demikian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho menyampaikan kepada wartawan, Sabtu (26/8). “Sampai kemarin, Jumat, ada 5.033 jiwa dari 1.322 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan,” katanya.
Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan menyebut, puncaknya musim kemarau diprakirakan terjadi bulan Agustus ini. “Secara umum, puncak musim kemarau wilayah Jawa Tengah bulan Agustus,” papar Rendi.
Panjangnya musim kemarau, kata dia, tiap wilayah berbeda-beda. Hal itu disebabkan pengaruh fenomena El Nino.
“Sementara untuk musim peralihan diperkirakan akan mulai pada bulan Oktober mendatang,” ungkap Rendi.
Sementara itu tercatat wilayah yang mengalami krisis air bersih per tanggal 25 Agustus 2023 meliputi, Desa Kejawar, Desa Kedunguter dan Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas.
Kemudian, Desa Pancurendang dan Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang. Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok. Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati.
Selanjutnya Desa Tipar, Kecamatan Rawalo. Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas. Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir. Desa Telaga, Kecamatan Gumelar. Desa Buniayu, Kecamatan Tambak. Desa Kemawi dan Tanggeran, Kecamatan Somagede. (Sumber: MINANews-L/B04/P2)