IMBCNews, Lampung Selatan | Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Selasa, 05 Desember 2023, pukul 04.38 WIB. Gunung yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan semburkan abu mencapai ketinggian lontaran kolom abu 700 meter, di atas puncak atau sekitar 857 meter di atas permukaan laut.
Demikian laporan yang disiarkan di laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Erupsi Gunung Anak Krakatu yang terjadi pada Selasa pagi ini melontarkan kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal condong mengarah ke barat laut.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 milimeter dan durasi lebih kurang 41 detik. Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer. Menurutnya saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga.
“Pihak kami sebagai setugas menghimbau dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung Anak Krakatau dengan radius lima kilometer,” ungkap dan harapnya.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi. Hal itu juga memicu Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.
Sebelumnya Pelaksana tugas, Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Aflah Efendi, mengimbau masyarakat yang ada di daerahnya untuk tenang dan tetap waspada terhadap erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi di awal 2023.
“Atas adanya erupsi aktifitas gunung anak Krakatau kami berharap masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai, dan Pulau Sebesi selalu waspada terhadap dampak letusan Gunung Anak Krakatau,” kata Plt kepala BPBD Lampung Selatan, Aflah Efendi.
Ia mengimbau masyarakat di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan letusan Gunung Anak Krakatau untuk mengurangi risiko kebencanaan. “Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki, agar tidak mendekati gunung anak Krakatau dalam radius 5 kilometer,” pinta dia.
Ia juga menjelaskan, sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat pesisir terkait dampak dari erupsi gunung anak Krakatau.
“Hingga saat ini belum ada laporan adanya hujan abu vulkanik, dan dampak dari erupsi tersebut,” jelasnya. (Sumber: Antara/pvmbg)