IMBCNews, Gaza-Yerusalem | Menit-menit terakhir gencatan senjata empat hari, pada Kamis (30/11), Israel dan Hamas mencapai kesepakatan memperpanjang jeda gencatan senjata jadi enam hari, sehingga masih menyisakan waktu jeda satu hari lagi.
Kesepakatan itu untuk memungkinkan para perunding terus berupaya mencapai kesepakatan untuk menukar sandera yang ditahan di Gaza dengan tahanan Palestina.
Masa jeda, telah memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk masuk ke Gaza; Setelah sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta jiwa itu menjadi reruntuhan akibat pemboman Israel, sebagai respons terhadap serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober lalu.
“Mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata sementara berakhir pada pukul 05.00 GMT (12.00 WIB).
Hamas, yang sudah membebaskan 16 sandera dengan imbalan 30 tahanan Palestina pada Rabu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata akan berlanjut hingga hari ketujuh.
Kondisi gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan, akan tetap sama, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar. Qatar telah menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.
Sementara itu, sekitar enam orang terluka dalam serangan penembakan di Yerusalem pada Kamis, kata petugas layanan ambulans Israel Magen David Adom.
Pihak kepolisian mengatakan dua tersangka penyerang telah “dilumpuhkan di tempat”.
Sebelum tercapainya kesepakatan tersebut, baik Israel maupun Hamas mengatakan mereka bersiap untuk melanjutkan pertempuran karena negosiasi mengenai pembebasan sandera berikutnya menemui jalan buntu.
“Beberapa waktu yang lalu, Israel diberikan daftar perempuan dan anak-anak sesuai dengan ketentuan perjanjian, dan oleh karena itu gencatan senjata akan terus berlanjut,” kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan tepat ketika gencatan senjata akan berakhir.
Hamas sebelumnya mengatakan Israel menolak menerima tujuh perempuan dan anak-anak lagi serta jenazah tiga sandera lainnya sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata tersebut.
Hamas tidak menyebutkan nama mereka yang tewas namun mengatakan pada hari Rabu bahwa sebuah keluarga yang terdiri dari tiga sandera Israel, termasuk sandera termuda, Kfir Bibas yang berusia 10 bulan, tewas dalam pemboman Israel di daerah kantong tersebut. (Sumber: Reuters/Antara)