IMBCNews, Karawang | Di celah tugas mengikuti panen raya padi nasional, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Lemahabang Dedi Suhendi mengapresiasi kebijakan Bupati Karawang H Aep Syaepuloh SE yang berupaya menggairahkan petani. Kebijakan yang digolongkannya pupolis dari Pemkab Karawang yaitu menanggung pembayaran premi asuransi gagal panen serta pembebasan bayar pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi petani yang punya sawah di bawah tiga hektare.
Dedi Suhendi mengungkapkan apresiasi tersebut kepada IMBCNews, seusai acara seremonial panen raya padi serentak di 14 provinsi se-Indonesia, yang secara lokal digelar di Dusun Bakan Jember, Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemahabang, pada Senin lalu.
Lain itu, ia juga mengapresiasi kehadiran Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadis PKP) Karawang Drs H Rohman yang selama ini antusias melaksanakan upaya pembinaan bidang pertanian; Baik secara administratif di internal dinas, mau pun pengembangan konsepsi untuk upaya meningkatkan hasil panen petani di wilayah tugasnya.
“Konsentrasi Pemkab mau pun Dinas PKP saat ini lebih terarah pada program pemerintah pusat yaitu untuk penguatan ketahanan pangan yang dikomandoi Presiden RI Pak Prabowo Subianto. Kami, di tingkat UPTD, tentu pula berusaha agar hal-hal teknis bidang pertanian berjalan baik karena kami sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah,” sebut Dedi Suhendi.
Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian yang telah menjabat selama 13 tahun itu, juga mengungkap tentang adanya pembinaan serta kontrol yang lebih baik dan intens dari pemerintah saat ini. “Tentu kami juga mengharap, ketentuan harga beli pemerintah atau HPP gabah kering panen di tingkat petani dapat berjalan dengan baik, minimal sesuailah dengan HPP. Kami, di tingkat UPTD ini tentunya turut gembira jika petani sejahtera,” papar Dedi Suhendi.
Ditanya bagaimana keadaan panen padi di wilayah Kecamatan Lemahabang, Dedi Suhendi merasa bersyukur karena hasil panen petani di wilayah tugasnya saat ini mencapai 6 hingga 7 ton per hektarnya.
“Syukur Alhamdulillah, capaian panen petani terjadi peningkatan. Harapan saya, program ketahanan pangan nasional mau pun daerah semakin kuat, dengan memiliki stok pangan yang mencukupi dan pemerintah tidak impor beras lagi,” sebut dan harap dia.
Hal lainnya disampaikan Dedi Suhendi, untuk menghadapi musim tanam yang akan datang yaitu musim rendeng dalam harapannya, para petani padi khususnya, dapat tanam berbarengan. “Tanam padinya serentak, sebagai upaya kita semua untuk menghindari gangguan hama,” ungkap dan harapnya pula.
Ia kemudian menyarankan agar para petani memilih benih atau bibit padi yang berkualitas unggul, dan tidak sembarang bibit. “Selain bibit, saya juga sangat mengharapkan para petani di Kecamatan Lemahabang bisa membudayakan gotong royong, dengan kerja bakti memperbaiki saluran air tersier. Ini untuk upaya, supaya air ke petak sawah lancar ngalirnya,” sebut dia.
Untuk masalah pupuk, tambah Dedi Suhendi, ketersediaan pupuknya mudah didapat pada saat dibutuhkan. “Syarat kemudahannya ya itu tuh…, asalkan semua kebutuhannya disesuaikan juga dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK. Untuk kebutuhan barang biasanya perlu penjadwalan,” terang dia.
Sedangkan lahan sawah teknis yang terdapat di Kecamatan Lemahabang, menurut dia, sawah yang berkatagori produktif sesuai SK Bupati Karawang Nomor 91 Tahun 2022, hamparan luasnya sekitar 4.319 hektare. Ada pun dalam menjalankan tugas sehari-hari Dedi Suhendi mengaku dibantu oleh 9 orang petugas penyuluh lapangan (PPL) dan 1 orang Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Ditanya apa resepnya, menjadi Kepala UPTD Pertanian Lemahabang telah berjalan selama 13 tahun? Ia mengatakan, yang terpenting tidak neka-neko. “Kehidupan sebagai ASN harus disadari selalu, bahwa kita memiliki tugas mendampingi dan melayani petani. Jadi, prinsip saya jalani saja tugas dengan berusaha sebaik mungkin; Yach, laksana air mengalir begitu…, karena semua ada tupoksinya serta ada juga juklak dan juknisnya,” tutup dia. (Edi-s/Asy1004: lpt/lpg)