Jakarta-IMBCNews – Kesit Budi Handoyo dan Dr Theo Muhamad Yusuf terpilih sebagai Ketua PWI Jaya dan Dewan Kehormatan Provinsi pada Konferensi PWI DKI Jaya di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Keduanya terpilih setelah bersaing ketat, antara Kesit Budi Handoyo dengan Iqbal Irsad untuk Ketua PWI, sedangkan
Theo Muhamad Yusuf bersaing dengan Berman Nainggolan untuk Ketua DKP PWI.
Selanjutnya, Kesit sebagai Ketua PWI Jaya terpilih, bersama formatur akan segera membentuk Struktur pengurus PWI Jaya dan Anggota DKP PWI Jaya periode 2024- 2029.
Dalam penghitungan suara Ketua PWI DKI Jaya, Kesit meraih 168 suara, Iqbal Irsad mendapat 128 suara dan terdapat 5 suara tidak sah. Sementara peraihan suara untuk DKP PWI Theo Muhamad Yusuf memperoleh 158 suara dan Berman Nainggolan 141 suara dan suara tidak sah 3.
Hasil raihan suara tersebut menetapkan Kesit Budi Handoyo dan Theo Muhamad Yusuf akan menjadi Ketua PWI DKI Jaya dan DKP DKI Jakarta Masa bakti 2024-2029.
Sejumlah anggota dan para wartawan senior di DKI Jakarta menyatakan keduanya akan mampu memimpin PWI Jakarta lima tahun ke depan.
“Keduanya punya aura yang luar biasa, paduan yang pas untuk menjadi Ketua PWI Jaya dan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Jaya lima tahun ke depan,” ujar wartawan senior Aat Surya Safaat.
Kesit selama ini banyak dikenal di berbagai kalangan. Sebagai wartawan senior, pemerhati olahraga dan komentator sepak bola, nama Kesit sudah dikenal luas.
Kesit B Handoyo diketahui saat ini menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Askara, di samping komentator sepak bola tetap di MNC dan pengamat olahraga yang laris manis.
Sementara, Theo M Yusuf yang lama mengabdi di KB Antara terakhir mendirikan Imbcnews. Terpilihnya sebagai wartawan KB Antara yang pertama kali menjadi Ketua DKP PWI Jaya.
Keduanya juga dianugerahi penghargaan Press Card Number One (PCNO) pada saat bersamaan, yakni saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara.
PCNO adalah penghargaan tertinggi bagi insan pers nasional dari PWI Pusat, atas pengabdian tanpa henti selama minimal 25 tahun pada dunia jurnalistik. (KS)