IMBC News | Gempa bumi yang terjadi Senin 21 November 2022 lalu di Kabupaten Cianjur berkuatan M 5.6 mengakibatkan beberapa rumah mengalami kerusakan. Gempa bahkan dapat dirasakan hingga Bandung,Jakarta Bekasi.
Akibat gempa tersebut banyak warga yang harus mengungsi karena rumah nya terkena imbas dari gempa dahsyat Tersebut.
Hingga berita ini diturunkan masih banyak warga yang tinggal di penampungan sementara seperti yang terjadi di desa Cijedil, kampung Pamengpeg kecamatan Cigenang. Warga dari 4 rukun tetangga terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka porak poranda akibat gempa tersebut.
Namun tidak semua warga tinggal di penampungan ini, karena memang lokasi penampungan tidak mampu menampung banyaknya warga. Seperti yang diungkapkan oleh ketua RT 002/03 Ade Dedi (52), masih banyak warga yang terpaksa bertahan di luar penampungan.
“Masih banyak warga yang tinggal diluar penampungan ini”, ujarnya. “Ada sekitar 1800 warga yang saat ini tinggal dipenampungan”, tambahnya lagi.
“Namun karena lokasi penampungan tidak sebanding dengan banyaknya warga yang terdampak, masih banyak warga yang terpaksa tinggal diluar penampungan”, tandasnya.
Dengan telah terjadinya bencana alam di Cianjur Jawa Barat, mampu mengetuk warga untuk meringankan beban warga yang terdampak, dengan cara mengumpulkan donasi berupa sandang dan pangan. Tidak ketinggalan LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan) Pekayon Jakarta Timur ikut berperan serta dalam penggalangan dana tersebut.
Penggalangan dana sendiri diketahui dan dibidani langsung oleh lurah pekayon Mesrarianita, SKM. SSI. “Saya memberi apresiasi kepada LMK Pekayon dalam rangka penggalangan dana untuk korban bencana di Cianjur”, ujarnya.
Dengan dibukanya posko penggalangan bantuan kemanusiaan oleh LMK sedikit banyak sudah meringankan kinerja kelurahan. “Alhamdulillah, apa yang sudah di gagas oleh LMK pekayon sedikit banyak membantu kinerja kelurahan, dan mendorong bagaimana memberi empati terhadap korban bencana alam”, tambahnya.
Masih menurut Mesra, dalam penggalangan bantuan dibutuhkan kepiawaian, komunikasi, kolaborasi sehingga program ini bisa terwujud. “LMK Pekayon, sudah memberikan bukti nyata dengan mengkoordinir seluruh lapisan masyarakat, sehingga bantuan yang diterima tidak sedikit, jelasnya.
Namun dalam tugas penggalangan dana ini bukan hanya LMK, PKK, RW dan pihak kelurahan saja yang bekerja, akan tetapi ada kolaborasi dengan TNI AD yaitu Batalyon 31, grup 3 Kopassus Cijantung Jakarta Timur.
Terkait dengan kolaborasi tersebut Mesrarianita menyampaikan rasa syukurnya, karena memang selama ini Kopassus memiliki andil besar dalam rangka pemberdayaan masyarakat khususnya dilingkungan kelurahan Pekayon Jakarta Timur.
“Ya bersyukur, kopassus ikut mendukung pendistribusian bantuan dari warga Pekayon kepada para korban di Cianjur, kolaborasi itu hebat”, tandasnya.
Hasil dari penggalangan bantuan kemanusiaan itu telah disalurkan ke wilayah terdampak gempa pada tanggal 29 Nopember 2022 lalu. Dengan dibantu oleh Kopassus, bantuan telah diterima di Desa Cijedil, Kampung Pamengleg Kecamatan Cugenanag Cianjur Jawa Barat. Lokasi ini oleh korps baret merah dijadikan posko untuk para pengungsi. Sslain tenda tenda Kopassus juga menyediakan dapur umum, MCK dan air bersih untuk kebutuhan warga.
“Kami dari Kopassus mengucapkan terima kasih kepada LMK kelurahan Pekayon, yang ikut serta dalam penggalangan dana bagi warga terdampak”, ujar Letnan Satu infanteri Viktor Samalelo, selaku perwira yang bertanggung jawab di posko desa Cijedil.
“Kami berharap lembaga yang berhubungan dengan Kopassus msngharapkan peran sertanya, agar kami semua dapat memulihkan ekonomi masyarakat kedepan”. Tandasnya. (Joell)