Jakarta-IMBCNews – Pasar modal syariah di negara-negara ASEAN tumbuh positif beberapa tahun terakhir, demikian disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan acara Regional Sharia Investing Symposium 2024, yang dibacakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki.
Menurut Menag Yaqut, ada beberapa langkah yang diharapkan bisa menjadi upaya untuk memperkuat ekosistem pasar modal syariah RI di ASEAN. Pertama, mengembangkan produk dan instrumen keuangan, contohnya seperti lebih aktif dalam menerbitkan sukuk syariah dan instrumen keuangan syariah lainnya.
Antara lain, produk filantropi Islam yang terintegrasi dengan efek syariah di pasar modal syariah Indonesia atau seperti sukuk wakaf, infak saham, zakat saham, dan wakaf saham.
“Kedua, kerjasama regional Asia mencakup pertukaran informasi, harmonisasi regulasi, dan promosi bersama untuk menarik lebih banyak investor,” kata Menag di Jakarta, Rabu (24/1/2024) pada acara yang digelar luring dan daring.
Adapun yang ketiga, lanjut Menag, membentuk lembaga pengembangan pasar yang memiliki peran dalam meningkatkan literasi keuangan syariah.
Kemudian, memberikan edukasi dan memfasilitasi inovasi produk dan instrumen keuangan syariah “Literasi keuangan syariah dapat memotivasi lebih bayak investor untuk berpartisipasi dalam pasar modal syariah,” ujar Yaqut.
Keempat, penggunaan teknologi dalam financial technology (fintech) syariah yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas efisiensi dan daya tarik pasar modal syariah.
Menurut Yaqut, semua upaya tersebut bekerja secara bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pasar modal syariah. Selain itu, memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (KS)