IMBCNews, Teheran | Menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi mengadakan percakapan telepon pada Ahad (26/3) malam, mengenai status kesepakatan baru-baru ini untuk memulihkan hubungan diplomatik, juga soal pertemuan mereka yang akan datang.
Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan mengatakan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dan mitranya dari Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud, membahas pertemuan mereka yang dijadwalkan pada bulan suci Ramadhan.
Pernyataan itu tidak memerinci waktu dan lokasi pasti pertemuan, namun pertemuan tersebut akan menjadi langkah maju yang besar menuju pemulihan hubungan diplomatik bagi dua negara yang bermusuhan itu.
Teheran dan Riyadh sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan kembali membuka perwakilan diplomatik setelah musyawarah intensif dilangsungkan di Beijing awal bulan ini.
Terobosan itu terjadi setelah dua tahun pembicaraan maraton, yang diselenggarakan oleh Irak dan Oman.
Pada percakapan telepon Ahad malam, kedua menlu “membahas perkembangan terbaru mengenai pemulihan hubungan bilateral” dan jalur hubungan membangun antara kedua negara”, bunyi pernyataan itu.
Pembicaraan sebelumnya berlangsung pada Rabu (22/3), ketika Pangeran Farhan menelepon Menlu Iran untuk memberikan selamat merayakan Nowruz. Percakapan tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi antara menteri luar negeri kedua negara dalam tujuh tahun.
Dalam percakapan tersebut, keduanya sepakat untuk bertemu “secepat mungkin” untuk mempersiapkan pembukaan kembali perwakilan diplomatik yang ditutup pada Januari 2016.
Sejak pengumuman soal pemulihan hubungan diplomatik muncul, kedua negara telah bertukar pesan melalui Swiss, menurut para pejabat Iran.
Spekulasi tersebar luas bahwa pertemuan menteri luar negeri akan berlangsung di Baghdad atau Muskat, meskipun belum ada konfirmasi resmi terkait rencana tersebut. (Sumber: Anadolu dan Antara)