Oleh Anwar abbas
IMBC News | Saya memberikan apresiasi kepada menteri perdagangan yang telah memberikan perhatian lebih untuk melindungi industri dalam negeri terutama UMKM dari tekanan dan membanjirnya produk-produk impor.
Tetapi yang perlu juga kita sadari negara-negara mitra kita tersebut juga punya siasat sendiri bagaimana caranya supaya barang-barang mereka bisa mudah masuk ke negara kita. Sementara itu, ada di antara mereka yang berusaha mempersulit barang-barang kita untuk masuk ke negara mereka.
Banyak dari para eksportir kita yang mengeluh karena beberapa negara tersebut telah membuat standard dan ketentuan-ketentuan yang sejatinya hal itu akan membuat barang-barang dari negara kita akan susah masuk ke negara mereka.
Sebagai contoh seperti yang disampaikan oleh mendag adalah dalam kasus ekspor ikan dimana negara tersebut sengaja membuat barier berupa ukuran panjang dari ikan yang akan diekspor ke negara mereka padahal semua kita tahu bahwa untuk mengukur panjang ikan tersebut jelas tidak mudah.
Begitu juga zulhas menceritakan bagaimana sulitnya kita untuk bisa mengekspor pisang dan mangga ke jepang karena ketentuan yang mereka buat yang tidak mudah untuk bisa kita penuhi. Hal-hal seperti ini tentu tidak bisa kita diamkan karena jelas akan berdampak terhadap neraca perdagangan kita.
Untuk itu tidak dapat tidak kita juga harus melakukan usaha dan upaya agar ketimpangan aturan ekspor impor antara negara kita dengan negara-negara yang ada di berbagai belahan dunia harus bisa kita atasi.
Oleh karena itu kalau memang dengan mengembalikan pengawasan barang impor ke pabean seperti yang diajukan zulhas jelas akan berdampak jauh lebih baik bagi kita karena barang-barang impor tersebut harus mengurus Persetujuan Impor (PI) di Kementerian Perdagangan.
Sengan demikian diharapkan produk-produk negara lain tidak lagi membanjiri pusat-pusat grosir seperti tanah abang dan mangga dua dan dunia perdagangan internasional kita akan bisa berjalan dengan baik dan berkeadilan sehingga kita tidak lagi harus banyak mengeluh seperti yang kita alami selama ini karena hal-hal tersebut sudah bisa kita atasi.
Penulis adalah Wakil Ketua Umum MUI