IMBCNews, Jakarta | Seorang jurnalis dan presenter televisi Palestina tewas pada Selasa, dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Kematian jurnalis ini menambah jumlah korban anggota pers yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober menjadi 133 orang.
Bekerja untuk saluran Al Aqsa Palestina, Muhammad Salama tewas bersama seluruh keluarganya ketika pesawat tempur Israel menargetkan serangan ke rumahnya di tengah Jalur Gaza, lapor Kantor Media Gaza sebagaimana dilansir Anadolu.
Kantor media itu menyebut militer Israel sengaja membunuh jurnalis Palestina untuk “menghilangkan kebenaran.”
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan-serangan Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan sedikitnya 30.631 orang dan melukai 72.043 lainnya dan menyisakan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok bagi masyarakat Gaza.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Dalam sebuah gugatan di Mahkamah Internasional, Israel dituduh melakukan genosida. Keputusan sementara dari pengadilan tersebut pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Sumber: Anadolu)