IMBC News, Jakarta | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama regulator pasar modal Indonesia menggelar kuliah umum di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatkan literasi pasar modal.
Kuliah umum itu dilaksanakan di dua kampus sekaligus, yaitu Universitas Islam Negeri Antasari dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin pada Jumat (9/12).
“Di usia pasar modal yang masih terbilang cukup muda, pasar modal kini tampil menjadi salah satu primadona tempat berinvestasi yang aman dan terpercaya,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi dalam keterangan pers, Sabtu.
Di tengah gejolak dan dinamika perekonomian global yang terjadi saat ini, ia menambahkan, pasar modal Indonesia dapat menunjukkan stabilitas, resiliansi, serta pertumbuhan yang baik, bahkan yang terbaik dibandingkan pasar modal di ASEAN.
Hingga 2 Desember 2022, IHSG mencapai 7.019,64 poin atau meningkat sebesar 6,66 persen secara tahunan. Jumlah investor juga telah menembus 10,16 juta yang didominasi oleh investor ritel berusia di bawah 30 tahun, yakni sebesar 58,84 persen.
Menurutnya, dengan pertumbuhan jumlah investor retail yang bergitu pesat, hal ini dapat berdampak positif bagi Pasar Modal di Indonesia karena selain dapat memberikan stabilitas dan likuiditas di pasar modal, di sisi lain juga dapat menjadi “shock absorber” yang meredam gejolak dan fluktuasi harga saham di saat investor asing memilih untuk menarik dana ke luar negeri dari Pasar Modal Indonesia.
Oleh karenanya, OJK berharap semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.
Inarno berpesan agar mahasiswa sudah harus mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global terutama generasi muda yang diharapkan dapat menjadi penerus bangsa demi menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.