Jakarta-IMBCNews- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Program Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah tahun 2024, sebagai bentuk pemanfaatan dana zakat untuk memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas bagi mahasiswa Indonesia, khususnya bagi kalangan kurang mampu.
Peluncuran Program Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah tahun 2024 berlangsung secara daring, disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Selasa (5/11/2024).
Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. KH Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan M. Imdadun Rahmat, serta Duta besar LBBP RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Noor Achmad menyampaikan, program beasiswa ini merupakan salah satu bentuk dukungan konkret BAZNAS dalam mendorong pendidikan berkualitas dan Inklusif, sekaligus sebagai upaya nyata BAZNAS dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia di masa depan.
“Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah memiliki kekhasan dalam pengkajian ilmu agama. Kami berharap, ilmu yang mereka pelajari dan dapatkan tidak hanya memiliki nilai watasyiah tetapi juga bisa memberikan dampak positif di kancah global,” ucap Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengatakan, tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia di masa depan adalah “pertarungan keilmuan” yang membutuhkan generasi unggul dan berdaya saing.
“Beasiswa ini didistribusikan oleh BAZNAS dengan asnaf fisabilillah, karena para penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah ini, yang akan menjadi ‘petarung keilmuan’ yang berjuang di jalan ilmu demi kemaslahatan umat,” ujar Kiai Noor.
“Semoga ikhtiar ini membawa berkah dan manfaat besar bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyampaikan, program beasiswa ini sejalan dengan visi BAZNAS untuk menjadi lembaga utama penyejahterakan umat.
“Investasi dalam pembangunan SDM ini merupakan wujud komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami percaya bahwa kualitas pendidikan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat,” ujar Saidah.
Saidah menjelaskan, hingga saat ini program Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah telah menjangkau sebanyak 628 mahasiswa dari 27 provinsi di Indonesia, yang melanjutkan pendidikan tingginya di beberapa negara Timur Tengah.
“Di tahun 2024, kami menargetkan sebanyak 300 mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah,” ucap Saidah.
“Program beasiswa ini menyasar kepada mahasiswa aktif tingkat 1-4 di tujuh negara, di antaranya Libya, Maroko, Mesir, Suriah, Turki, Tunisia, dan Yordania. Dengan prioritas utama untuk jenjang pendidikan S1, namun terbuka juga bagi jenjang pendidikan S2,” lanjut Saidah.
Saidah menambahkan, bantuan beasiswa ini mencakup uang saku Rp1 juta per bulan selama dua tahun, seragam, dan pembinaan bulanan dari mitra BAZNAS di negara tujuan studi.
Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, menyambut baik dan mengapresiasi program Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar Mesir dan Timur Tengah.
“Kami merasa bangga dan bersyukur bahwa BAZNAS memberikan perhatian yang besar kepada mahasiswa Indonesia di Timur Tengah, khususnya di Tunisia. Banyak dari mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan masuk dalam kategori penerima zakat,” ujar Zuhairi.
Menurut Zuhairi, beasiswa dari BAZNAS telah memberikan dampak signifikan bagi mahasiswa di Tunisia.
“Ada korelasi antara bantuan BAZNAS dengan peningkatan prestasi. Di Tunisia, prestasi mahasiswa Indonesia meningkat hingga 80% berkat adanya bantuan beasiswa yang mereka terima,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zuhairi menyampaikan, nilai dari beasiswa ini bukan hanya dari segi materi, tetapi juga spiritual.
“Dana zakat yang disalurkan oleh BAZNAS membawa doa dari para muzaki sehingga mendorong semangat belajar para mahasiswa. Semoga program beasiswa ini terus berlanjut dan berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas program ini,” ujarnya.(*)