IMBCNews, Purwasari-Karawang | Tahapan pelaksaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 semakin mendekat. Ketua Panwaslu Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang Ridwan Kusumah W S Pd.I., menyadari untuk dilakukan peningkatan sesuai tugas dan fungsi untuk terselenggaranya pemilu yang damai, jujur dan berkeadilan.
Kesadaran Ridwan Kusumah tertuang pada press realise di hadapan sejumlah media online dan cetak, pada Kamis (16/11) sore. Hal ini dilakukan pihaknya dampingi Kepala Sekteriat Dese Ilyas S Sos, Komisioner Bawaslu Bidang Pencegahan Hukum Pencegahan Partisipatif dan Hubungan masyarakat (HPPHM) Mayang Sarini, serta Komisioner Bidang Penindakan Usman Ali, SE.
Siaran pers itu berlangsung di Kantor Panwaslu Kecamatan Purwasari, Kamis (16/11) sore. Ridwan mengantarkan ke acara pembukaan oleh Kepala Sekretariat Dede Ilyas S Sos I.
Menurut Dede acara ini memiliki tujuan untuk menggalang sinergitas antara penyelenggara pemilu dengan pihak media dengan maksud agar media massa memberikan informasi-edukatif kepada beragam lapisan masyarakat.
“Kita berharap, pelaksanaan pemilu nanti berjalan aman, damai, bermartabat dan sukses tanpa ekses,” sebut Dede.
Kembali kepada Ketua Panwaslu Purwasari, dengan singkat mengatakan hal yang sama. Acara ini bertujuan memberikan informasi juga edukasi kepada masyarakat mengenai tahapan tahapan pemilu yang puncaknya nanti pada 14 Pebruari 2024.
“Pada puncak pemilu itu tentu kita harapkan, pesta demokrasi rakyat Indonesia ini menjadi pemilu yang aman, damai, bermartabat dan berkeadilan,” tuturnya
Berikut adalah sesi tanya jawab. Pada sesi ini Devisi Pencegahan Mayang Sarini mengajak semua pihak untuk menciptakan pemilu yang aman, damai, jurdil, demokratis dan terjauhkan dari praktik-praktik money politic.
“Panwaslu harus gencar melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat luas agar benar-benar tercipta pemilu yang demokratis, bermartabat dan berkualitas,” harapnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat disadarkan. Masyarakat diharapkan oleh Mayang, jangan sampai tergiur oleh praktik-praktik money politic atau yang popular disebut juga dengan uang cendol.
“Gara-gara uang cendol, bisa saja yang terjadi malah masyarakat sendiri rugi dan sengsara dalam lima tahun ke depan. Selain itu, money politic dapat juga merusak tatanan demokrasi atau merusak martabat demokrasi,” sebutnya
Mayang kemudian mengingatkan, pemilu yang bersih, jurdil, demokratis yang bermartabat akan ditandai dengan perlawanan bersama mengenai adanya jual beli suara. “Karena jual-beli suara dalam proses pemilihan umum sangat merusak demokrasi. Oleh karenanya, mari sama-sama pula kita awasi sekaligus cegah tindak-tindak kecurangan termasuk money politic karena ini ibarat kentut yang sudah dibuktikan tercium baunya,” ungkap dan guyon Mayang.
Kemudian, ia juga mengajak agar semua pihak sama sama mengawasi perjalanan pemilu agar tak terjadi peristiwa pelanggaran pemilu oleh para kontestan mau pun masyarakat. “Karena pada umumnya, kita semua, tidak mau curang-mencurangi apalagi dicurangi. Kita semua tentunya ingin pemilu yang damai, jujur, berkeadilan, demokratis, bermartabat dan sukses tanpa ekses,” pungkasnya. (edi-s/asy-1611)