IMBCNews, Jakarta | Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei John Chen, dengan penuh harap, hubungan pariwisata antara Taipei dan Indonesia semakin erat, terutama setelah aturan pandemi dilonggarkan.
“Saya berharap, banyak warga Indonesia datang berkunjung ke Taiwan dan sebaliknya, banyak pula warga Taiwan mengunjungi Indonesia,” kata John Chen pada satu sesi wawancara di selah-selah acara “2023 Taiwan Tourism Workshop” di Hotel Westin Jakarta, Senin (27/2/2023).
Wisatawan Taipei, sebut John Chen kalau datang ke Indonesia tidak hanya mengenal Bali karena Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang bagus selain Bali, seperti Borobudur, Pulau Komodo, Danau Toba, Raja Ampat dan lainnya.
Harapan dia selanjutnya, Indonesia juga terus meningkatkan lingkungan pariwisatanya agar semakin aman dan nyaman.
Ditanya masalah orang Indonesia mayoritas muslim, ia katakan Taiwan memahami, karenan kaum muslim saat sekarang banyak di Taiwan. Menurutnya kaum muslim itu membutuhkan aman dan yaman saat wisata, tersedianya tempat sembahyang, dan kuliner yang halal.


“Tidak pelu lagi dikhawatirkan. Untuk keamanannya terjamin. Sarana ibadah seperti mushalla, penunjuk arah kiblah tersedia di banyak hotel. Begitu juga kuliner halal dan jajanan halal, sudah banyak yang memperoleh sertifikat halal dan dikelola juga oleh muslim,” jelas John Chen.
Ia menegaskan, Taipei walau bukan negara mayoritas muslim tetapi menduduki peringkat destinasi nomor dua dalam MasterCard Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2022. Taiwan masih terus berusaha meningkatkan layanan aman, nyaman, dan memenuhi kebutuhan muslim yang suka dengan kebersihan dan di tempat akomododasi mereka tersedia resto halal.
Di antara puluhan stand pemeran penunjang kepariwisataan Taiwan, salah satunya Stand Pemeran Makanan dan Jajajan Halal. Bisnis Manager stand ini, Haruko, memamerkan berbagai produk jajanan bersertifikat halal sebagai upaya memberikan jaminan bagi turis muslim.
“Taiwan terus berusaha melakukan inovasi bagi kenyamanan, keamanan, hingga makanan halal bagi turis-turis muslim dari mana pun. Terlebih dari Indonesia yang suka kuliner,” kata Haruko yang dibantu oleh penerjemah. (Asy)