Oleh H.Misbahul Huda, pengajar FH Iblam Jakata
IMBCNESW Jakarta | Menyongsong pergantian tahun adalah hal yang lumrah kita temui.
Sebagai seorang muslim yg sejati tidak perlu ikut menyambutnya dengan berlebihan.
Dan justru sebaliknya, di penghujung tahun ini selayaknya bermuhasabah.
Menghisab apa saja yg sudah kita lakukan dalam hidup selama tahun-tahun kemarin.
Sudahkah hari ini kita menjadi lebih baik dalam keimanan dan ketaqwaan.
Bukankah setiap perputaran jarum jam pada porosnya sejatinya adalah umur kita kian menua ?
Tidakkah hari-hari kalender yg kita sobek, pekan, bulan yg terlewat dan pergantian tahun sebenarnya hanya mengantar kita semakin dekat ke liang lahat ?
Tahun-tahun berlalu, waktu berganti, lihat malaikat maut mencabut teman-teman kita, saudara kita, bahkan mungkin pula keluarga kita.
Lalu belum cukupkah hal itu untuk kita jadikan pelajaran dan renungan ?
Hasan Al-Bashri rahimakumullah mengatakan :
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”
Dengan demikian pantaskah bila satu hari itu hilang lalu kita mengisi pergantian dan mengawali tahun dengan maksiat, dosa dan foya-foya, dan setelah itu berharap agar di berikan kehidupan yg lebih baik.
Karena itu mari di penghujung tahun ini kita berniat dan berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi lebih baik lagi, meninggalkan segala kebiasaan buruk kita yg telah lalu.
Jadikan waktu dan usia yg Allah berikan ini untuk sarana memperbanyak amal shalih serta meningkatkan ketaqwaan, sebab bisa jadi di tahun ini kita sudah berpisah dengan dunia yang kita cintai..
Selamat tinggal tahun 2024 dan selamat datang tahun 2025. Fastabiqul khairat.