IMBCNews, Karawang | Sekurangnya 10 sumur warga Kampung Kereteg terdampak bocornya saluran limbah PT Pindodeli III, di wilayah Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan. Keluhan warga telah ditampung Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), bahkan ditindaklanjuti dengan rapat yang diikuti pihak perusahaan, aparatur kecamatan, aparatur desa yang dipandang memiliki kewenangan, berlangsung di Ruang Rapat DLHK Kabupaten Karawang, Senin (27/5).
Mengenai hasil rapat itu, menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) DLHK Melli Rahmawati, bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab. “Pihak PT Pindodeli siap memperbaiki pipa yang bocor. Bagi warga yang sakitnya terdampak oleh limbah yang bocor, PT Pindodeli mempersilakan agar berobat di klinik perusahaannya,” kata Melli menjawab konfirmasi IMBCNews di kantornya, Senin (27/5).
Melli mengemukakan, kalau soal ada sumur tercemar limbah, saat rapat telah dibahas. Kepala Desa Tamanmekar, sebut Melli, akan mengawal karena pihak PT Pindodeli akan memasok air bersih kepada warga di Kampung Kereteg, atau warga terdammpak bocornya limbah.
Lain pihak, Melli melakukan penolakan terhadap sampel limbah yang dibawa salah satu warga Kampung Kereteg Ujang Ador ke Kantor Dinas LHK. Dengan penolakan itu, Ujang mengaku kecewa. Pasalnya, ia telah berusaha menampung limbah yang bocor ke beberapa botol plastik supaya mudah dibawa ke laboratorium untuk dijadikan bahan penelitian.
“Pihak Dinas Lingkungan Hidup sepertinya menganggap air yang saya bawa dengan botol plastik tersebut bukan air limbah PT Pindodeli yang bocor itu. Sepertinya seperti itu ya?” Ceplos Ujang di hadapan awak IMBCNews, di lingkungan Kantor DLHK, Senin.
Ia merasa heran; Mengapa air yang dibawanya jauh-jauh hingga sampai di kantor Dinas LHK namun orang dinas menolak, dan ini dirasa Ujang orang dinas mencurigai dirinya.
“Ya mau bagaimana lagi hayo? Air limbah yang saya bawa ke LH tidak diterima. Padahal, harapan saya supaya air dibawa ke Lab; Agar masyarakat nantinya memahami tentang kandungan limbah mau pun tingkat bahayanya, seperti apa? Kalau melalui hasil Lab, saya yakin betul masyarakat akan bisa lebih dipahamkan tentang bahayanya, dan ke depan tentu akan lebih hati-hati,” jelas Ujang.
Lebih lanjut, menurutnya, dengan diketahui bahaya limbah itu, yang ia pikir-pikir akan membawa hikmah juga; Karena hal itu bisa mendorong pihak PT Pindodeli akan lebih hati-hati.
“Harapan saya juga, pihak perusahaan harus meningkatkan kontrol saluran limbahnya, sehingga jangan sampai limbah tambah merusak lingkungan dan berdampak pada kesehatan warga setempat,” tutup dan harap Ujang yang juga aktivis LSM Lodaya. (eds/hhr-asy2705: lpt/lpg)