IMBCNews, Bandung | Dua siswa Bandung Independent School (BIS) berhasil mengibarkan nama Jawa Barat di ajang NSDC (National Schools Debating Championships) Tingkat SMA Tahun 2023. NSDC ini digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di kota pelajar Yogyakarta pada Oktober 2023. Kedua siswa kelas 11 BIS, Valerine Hillary Wijono dan Declan Gladen Gunawan, menjadi tulang punggung Tim Jabar hingga bisa meraih Juara II Nasional, dalam kompetisi debat parlementer.
Kepala Sekolah BIS, Marci Russel, mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswanya di ajang NSDC 2023. Menurutnya, pencapaian mereka sungguh luar biasa. “Tentu saja saya bangga sekali. Kemampuan mereka mengkomunikasi masalah yang sedemikian rumit luar biasa, juga kemampuan risetnya,” ungkap Marci saat ditemui di Kampus BIS Jl Surya Sumantri Sukajadi Kota Bandung, Rabu (8/11).
Mereka, tambah Marci, telah menginspirasi banyak murid lain, khususnya di BIS. “Kami mendengarkan apa yang diinginkan para murid di sini. Mereka punya suara dan didengarkan. Jadi, ketika mereka mengatakan kami ingin mengeksplorasi debat kami menyalurkan mereka ke klub debat yang memang sudah tersedia,” papar Marci.
Seraya ia mengemukakan bahwa BIS menjadikan klub debat sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang didukung penuh oleh sekolah. Seluruh bagian sekolah mulai pimpinan, guru, staf dan siswa lain mendukung.
“Kami di sini mengajari sejak kelas-kelas awal bagaimana melakukan observasi lingkungan yang menjadi merupakan komponen utama dari riset yang sangat dibutuhkan dalam debat. Komunikasi juga dilatih sejak kelas-kelas awal. Menurut kami, riset dan komunikasi adalah dua hal utama dalam debat dan kami mengupayakan seoptimal mungkin menyediakan dukungan ini di sekolah,” tukasnya.
Mengenai persiapan berkompetisi di NSDC, sebut Marci, bahwa Valerine dan Declan mengaku telah melakukan persiapan secara maksimal sebelum terjun ke kompetisi. Keduanya intens melakukan latihan secara intensif tanpa meninggalkan kegiatan sekolah, bersama seorang siswa dari sekolah lain.
“Kami berlatih secara intensif dibimbing guru dan coach debate yang selama ini sudah membantu kami sejak sebelum ikut kompetisi,” ungkap Valerine, saat ditemui awak media, Rabu (8/11/2023). “Kami all out dalam mempersiapkan diri,” Declan menimpali.
Merasa membawa nama besar sekolah, ditambah adanya mandat dari Provinsi Jawa Barat, keduanya berjibaku di arena dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Valerine, Declan dan Komang Ayu sebagai Delegasi Provinsi Jabar, akhirnya berhasil menjadi Juara II NSDC Tahun 2023 yang digelar di kota pelajar, Yogyakarta, 2-6 Oktober 2023.
“Kami bangga berkesempatan tampil di podium juara,” kata Valerine yang menjadi first speaker di tim debat Jawa Barat.
Baik Valerine maupun Declan mengakui kesempatan mengikuti kompetisi debat tingkat nasional adalah pengalaman yang membuka banyak pemahaman baru. Declan mengungkapkan keikutsertaan dalam ekstrakulikuler debat awalnya hanya untuk fun tapi setelah saya tahu ada beberapa kompetisi, muncul keinginan meraih prestasi.
“Dengan dukungan sekolah, keluarga dan pelatih, saya bangga sekali dengan pencapaian ini. Seleksinya diikuti oleh ribuan orang, berkompetisi dengan 37 tim dari berbagai provinsi di Indoensia. Kami bisa masuk grand final dan menjadi dua tim terbaik nasional,” ungkap Declan Gladen Gunawan.
Valerine juga merasa bahagia dan bangga bisa merasakan moment berdiri di podium menjadi juara dua debat nasiona. Prosesnya sampai ke grand final NSDC menjadi bukti usaha kerasnya tidak sia-sia. “Saya sangat bersyukur dengan dukungan-dukungan yang saya dapatkan untuk sampai sana panjang sekali,” ujar siswi yang juga berhasil meraih best speaker pertama pada ALSA Univeristas Indonesia 2022 dan Indonesia 1st best speaker pada Asia Pacific Debating Championship (APDC).
Secara terbuka Valerine mengakui, dia sebenarnya bukan tipe orang yang suka berbicara di depan publik. Namun dengan dukungan keluarga, sekolah dan pelatihnya dia bisa keluar dari comfort zone. “Debat bukan hanya butuh ketrampilan tapi mental yang kuat, Tidak ada raihan yang mudah, semuanya perlu proses. Banyak waktu libur yang kami pakai untuk berlatih, tapi saya menjalaninya dengan senang, karena kegiatan ini sekarang jadi passion-ku,” tegasnya.
Kristi Ardiana, coach yang membimbing dua siswa BIS itu menjelaskan kejuaraan debat dengan Bahasa Inggris adalah model kompetisi yang membutuhkan berbagai ketrampilan. Selain kemampuan berbahasa Inggris, debater harus belajar public speaking, riset, dan critical thinking. “Harus mampu berbicara dalam konteks yang tepat, mampu menyaring informasi memilah mana yang perlu mana yang tidak. Harus mampu menyampaikan dengan baik dan manner yang tepat,” kata Kristi yang pernah menjabat President English Debating Society Universitas Indonesia (EDS UI) ini.
Menurut Kristi, keahlian debat yang kini banyak dikompetisikan memiliki banyak manfaat. Di antaranya pengembangan karakter (character development) dan membangun kepercayaan diri serta membentuk kemauan yang kuat. Debat membuat kita memiliki kemampuan berpikir kritis, menyatakan pendapat secara baik, mencari jalan tengah atas ketidaksepakatan dan lainnya. “Ini tentang ketrampilan yang well-rounded, menyeluruh dan bermanfaat bagi survival skill. Hanya anak yang mau maju yang bisa berkembang di debate.”
Ditambahkan, terpilihnya Valerine dan Declan karena keduanya memiliki komitmen dan kemauan kerja keras yang tinggi. Debater dari BIS ini merupakan anak-anak yang memiliki karakter terbuka, mau menerima kritik, mungkin tidak banyak anak seusianya yang memiliki karakter tersebut, mereka juga tidak down saat dikritik, malah termotivasi. “Awalnya berlatih seminggu empat kali, kemudian ditingkatkan setelah terpilih mewakili Jawa Barat. Kadang mereka berlatih hampir setiap hari,” kata Kristi.
National Schools Debating Championship (NSDC) adalah kompetisi debat parlementar tingkat SMA se-Indonesia yang diadakan setahun sekali. Sebagai kompetisi tingkat nasional, NSDC diikuti oleh tim-tim yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia. Kompetisi NSDC berlangsung dalam 6 babak penyisihan menggunakan sistem power matching berdasarkan angka kemenangan (victory point) dan jumlah vote juri untuk menentukan Juara I, Juara II dan Juara III. Saat ini NSDC juga menjadi wahana seleksi delegasi Indonesia ke World Schools Debating Championship (WSDC).** (Asy/Thy: rls-bis0811)