IMBCNews, Taipei | Taiwan, yang selama ini dikenal sebagai kekuatan besar dalam industri semikonduktor global, kini menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat kemampuan ekonomi dan teknologi tinggi dalam percaturan ekonomi global.
Seperti yang di rilis Kantor Berita Bernama Kamis (25/7) menyebutkan, keinginan untuk lebih berperan dalam ekonomi global itu, menyusul pidato pengukuhan Presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, pada tanggal 20 Mei tahun ini yang mengatakan Taiwan perlu meningkatkan levelnya dari “pulau silikon” menjadi pulau AI, mengadaptasi AI ke dalam industri dan meningkatkan laju inovasi dan aplikasi AI,” kata Menteri Luar Negeri Taiwan Dr. Lin Chia Lung kepada pers internasional Selasa pekan ini di Taipei.
Disebutkan, pejabat tinggi pemerintah Taiwan juga berbicara secara bulat mengenai masalah ini.
Saat jumpa pers internasional termasuk IMBCNEWS yang terdiri dari 13 jurnalis dari 12 negara yang saat ini sedang dalam tur yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) untuk sektor rantai pasokan global, Dr. Lin mengatakan, kebijakan luar negeri pemerintah yang mencakup tiga pilar, yaitu demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran, akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya memperdalam diplomasi ekonomi termasuk adopsi AI.
“Kami akan memperkuat hubungan diplomatik kami, khususnya dengan negara-negara sekutu dan negara-negara yang berpikiran sama yang memiliki nilai-nilai yang sama,” katanya dalam pertemuan saat kunjungan kehormatan kelompok pers ke kompleks MOFA
Pertemuan itu juga dihadiri oleh direktur- jenderal Departemen Layanan Informasi Internasional, MOFA, Catherine Hsu.
Menurut data yang diberikan oleh Administrasi Pengembangan Industri (IDA) Taiwan, Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA), negara kepulauan ini menduduki peringkat kedua dunia setelah Amerika Serikat dalam produksi semikonduktor global tahun lalu.
Perusahaan semikonduktor ternama Taiwan antara lain Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), Mediatek dan ASE Group, dimana pelanggannya adalah raksasa teknologi global seperti Apple, AMD, NVIDIA dan Qualcomm.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Tien Chung-kwang mengatakan TSMC telah memproduksi chip semikonduktor tercanggih di dunia untuk penggunaan AI, menempatkan Taiwan sebagai salah satu negara terbaik di Asia yang menyebarkan penerapan AI.
“Dengan AI yang diperkirakan akan tetap menjadi penggerak utama industri semikonduktor di seluruh dunia, pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan Taiwan sebagai pulau AI dengan menjadikan AI sebagai penggerak ekonomi kedua,” katanya.
Dengan sentimen serupa, Wakil Menteri Dewan Pembangunan Nasional Taiwan Kao Shien-quey mengatakan Taiwan tidak hanya mengandalkan industri semikonduktor tetapi juga memanfaatkan kekuatan AI untuk membantu industri seperti obat-obatan pintar, keuangan inovatif, dan ritel untuk memulai transformasi digital mereka.
Kao menambahkan, gabungan ekspor komponen elektronik dan industri TIK Taiwan melebihi 60 persen dari total volume ekspornya.
“Oleh karena itu, Taiwan harus mencapai pembangunan yang seimbang di semua sektor selama empat tahun ke depan,” katanya.
Dalam perjalanan ini, Rombongan juga diajak ke Federasi Tekstil Taiwan, Delta Elec dan Hsinchu Science Park selama dua hari, namun tur tersebut dihentikan oleh Topan Gaemi, dan Taiwan mengumumkan hari libur topan pada dua hari.
Menurut laporan internasional, Gaemi mendarat di pantai timur Taiwan tadi malam, menyebabkan sekolah dan kantor Taiwan serta sektor komersial tutup selama dua hari berturut-turut.
Tiga orang tewas akibat angin kencang dan hujan lebat yang disebabkan oleh topan tersebut, serta membuat sedikitnya 8.000 orang mengungsi untuk sementara waktu di seluruh pulau. (Imbcnew/Bernama/diolah)