IMBCNews, Tempuran-Karawang | Penceramah kondang Al Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkap, bahwa berdirinya Pondok Pesantren dalam upaya menegakkan lima tiang. Kelima tiang tersebut terbukti telah menjadi daya magnet; Pertama disebabkan adanya figur Kiai yang ‘Ulama atau Ajengan yang tawadhuu sebagai Tuan Guru.
Demikian antara lain disampaikan UAS saat memberikan tausiyah dalam tabligh akbar di Pondok Pesantren (Pontren) Baitul Burhan, Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jum’at 19 April 2024 sore. Kehadiran UAS berkaitan dengan Milad Pontren Baitul Burhan ke-25 yang mengusung tema: Mengembalikan Peran Pesantren sebagai Episentrum Pendidikan Islam.
Acara yang digelar di pelataran Ponpes Baitul Burhan dimeriahkan dengan kehadiran Bupati H Aep Saepuloh SE, unsur Kementerian Agama H Sopian S.Pd.I., M.Si., Muspida, Kapolres, Dandim, para camat, kades se-Kecamatan Tempuran, tokoh-tokoh agama, para santri dan elemen masyarakat lainnya; Ribuan jamaah yang memadati lokasi acara dikabarkan datang dari berbagai penjuru Kabupaten Karawang.
Dalam tausiyahnya, UAS menambahkan bahwa tiang kedua berupa masjid. “Melalui masjid sebagai pusat kegiatan inilah, Sang Ajengan di pondok pesantren membawa santri untuk belajar membiasakan sholat berjamaah, membaca, menghafal dan mendalami Alqur-an,” katanya.
Sedangkan tiang ketiga, sebut UAS, adalah diberikannya pelajan kitab kuning, seperti Kitab Al-Ajurumiyah, Kitab Amtsilah At-Tashrifiyah, Kitab Mushtholah Al-hadits, Kitab Arba’in Nawawi, Kitab At-Taqrib, Kitab Aqidatul Awam, Kitab Ta’limul Muta’alim dan lain-lain.
Sedangkan tiang yang keempat adalah para santri yang menjadi bagian pembinaan untuk mengamalkan ajaran Islam di masa-masa selanjutnya. “Santri-santri inilah yang sama-sama kita harapkan agar kelak menjadi pemimpin bangsa dan negara yang menjunjung tinggi akhlaqul karimah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam,” sebut dan harap UAS.
Ada pun tiang yang kelima adalah lokasi serta fasilitas pembelajaran untuk kelangsungan kegiatan belajar-mengajar, agar terdapat kenyamanan di pondok pesantren. UAS pun mengimbau, supaya masyarakat Islam di Kabupaten Karawang dan sekitarnya jangan segan-segan membantu pembangunan fasilitias pembelajaran bagi santri di pondok pesantren.
UAS kemudian mengingatkan, para santri yang menimba ilmu di pondok pesantren bukanlah anak-anak buangan. “Justru kita harus bangga. Dari pesantren umumnya melahirkan pemimpin yang memiliki wawasan luas, benar dan pintar serta berakhlaqul karimah. Santri-santri sekarang akan menjadi pemimpin masa depan. Kalau pun akhir akhir ini pondok pesantren dicap garis keras dengan istilah radikal-radikul, tentunya cap seperti itu sangat tidak benar,” kata UAS.
Ia menambahkan, Islam dan pesantrenlah yang mengusir penjajah untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta. “Seperti kita ketahui melalui sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan, pesantren mengeluarkan fatwa resolusi jihad yang diserukan ke keseluruh penjuru negeri. Sehingga rakyat tidak takut mati, karena kalau mati melawan penjajah matinya itu mati syahid,” tegas dia.
Sebelum UAS menyampaikan tausiyah, Bupati H Aep Saepuloh dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada Ustadz Abdul Somad yang telah hadir, sehingga dapat melihat dari dekat keadaan, serta masyarakat dan ummat Islam di Kabupaten Karawang. Terma kasih ia sampaikan dan sekalgus juga mendoakan Pendiri Pontren Baitul Burhan, KH Sofwan Abdul Ghani (almarhum) yang telah merintis dan mengembangkan pendidikan Islam melalui pondok pesantren untuk kemajuan daerah.
Lebih lanjut Aep mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 Hijriyah. “Karena, Milad Pondok Pesantren Baitul Burhan yang ke-25 tahun ini, kebetulan sekali masih dalam suasana lebaran, jadi dalam sambutan ini saya sertakan juga mohon maaf lahir dan batin,” sebutnya.
Bupati Aep kemudian mendoakan agar para santri tamatan Pesantren Baitul Burhan mau pun pondok pesantren lain di Kabupaten Karawang, dapat menjadi pemimpin yang memiliki akhlaq mulia dalam kesertaannya membangun daerah, bangsa dan negara di masa yang akan datang. (edi-s/agk1904: lpt/lpg)