IMBCNews, Jakarta | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kali ini, fokus edukasi diarahkan kepada para pekerja konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam acara bertajuk ‘Dampak Ekonomi dan Sosial Serta Strategi Pencegahan Judi Online’ yang digelar Jumat (16/8/2024) di IKN, Kalimantan Timur, itu, BNI dan OJK memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya perencanaan keuangan yang sehat serta bahaya dari jeratan judi online.
Deputi Direktur Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Kantor OJK Kalimantan Timur Kalimantan Utara, Yulianta, mengungkapkan bahwa OJK sering menerima laporan terkait penipuan investasi, pinjaman online ilegal, dan judi online yang menimpa masyarakat.
“Kerja sama dengan BNI ini merupakan upaya nyata kami untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya para pekerja konstruksi yang menjadi tulang punggung pembangunan IKN,” ujar Yulianta.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Network & Services BNI Ronny Venir menegaskan, BNI berkomitmen untuk mendukung para pekerja konstruksi IKN tidak hanya dalam hal layanan perbankan, tetapi juga dalam hal perlindungan konsumen.
“Pekerja konstruksi IKN adalah pahlawan pembangunan. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan edukasi yang memadai untuk melindungi diri dari segala bentuk penipuan, termasuk judi online,” kata Ronny.
Menurut Ronny, maraknya judi online semakin meresahkan dan mengakibatkan kerugian tidak hanya bagi pengguna, tapi berdampak buruk juga terhadap keluarga dan masyarakat sekitarnya bahkan menjurus kriminalitas. “Jerih payah rekan-rekan jangan sampai habis percuma karena judi online,” ujar Ronny.
Dalam kesempatan yang sama, Ronny juga menyampaikan BNI telah menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para pekerja konstruksi.
Tak ketinggalan, aplikasi mobile banking wondr by BNI juga diperkenalkan kepada seluruh peserta.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia agar dapat melakukan pengelolaan keuangan yang lebih terencana sesuai kebutuhan finansial masing-masing melalui fitur tiga Dimensi Keuangan yaitu Transaksi, Insight, dan Growth.
Sebagai informasi, acara edukasi ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, dan Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan, Perkantoran Otorita IKN. (*)