IMBCNEWS Jakarta, Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku tak mempermasalahkan Demokrat terus mendorong AHY untuk menjadi cawapres pendamping Anies. Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni mengungkap Partai Demokrat terus memaksa agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusung menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Kalau Anies mau memenangi Pilpres 2024, seyogianya para ketua partai tidak saling ego. Serahkan kepada Anies dan tim yang sudah dibuat itu.
“Iya, mereka maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies,” kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6).
Sahroni sekaligus membantah pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief usai mengklaim hanya Ketua Umum AHY yang menyanggupi persyaratan menjadi pendamping capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Kan belum dimajuin. Mundur di mana? Orang belum ditanya,” katanya.
Sahroni tak masalah Andi mengklaim demikian. Namun, ia menegaskan bahwa tak mungkin ada yang menolak jika ditawarkan menjadi cawapres pendamping Anies.
“Ya kan Andi Arief bisa-bisanya mengucapkan hal-hal itu boleh-boleh saja, semua orang bisa mengucapkan sekata-kata untuk mengatakan bahwa calon wakil presiden Anies sudah dimintain tapi mereka pada mundur. Enggak mungkin lah, siapa yang nolak? pasti semua orang mau kok,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sahroni mengaku tak mempermasalahkan Demokrat terus mendorong agar cawapres Anies diumumkan. Menurutnya, hal itu lumrah saja dilakukan oleh partai besar yang menginginkan kadernya menjadi cawapres.
Andi Arief sebelumnya mengklaim hanya AHY yang menyanggupi persyaratan pendamping Anies dari enam nama yang masuk bursa cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Andi mengatakan sebagian besar dari enam orang itu sudah bertemu langsung dengan Anies dan sudah berkomunikasi dengan KPP. Hasilnya, klaim Andi, lima orang itu tidak sanggup, dan hanya AHY yang ideal.
Ia menilai kepantasan AHY sebagai pendamping Anies itu bukan semata-mata karena AHY putra sulung dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, melainkan AHY memiliki kapabilitas dan memenuhi persyaratan cawapres yang dibutuhkan oleh Anies.
“Memang figur-figur lain tak sanggup. Hanya Ketum AHY yang sanggup menerima tantangan rakyat membawa aspirasi perubahan dan perbaikan,” ujar Andi.
Meskipun demikian, Andi mengaku pihaknya juga menyodorkan nama-nama lain untuk dipertimbangkan menjadi cawapres Anies. Mereka antara lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid.
Kemudian mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Ahmad Heryawan (Aher), Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Salim Segaf, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ia juga membantah jika ada yang menyebut Demokrat memaksakan AHY jadi cawapres Anies.
“Partai Demokrat tidak pernah memaksakan AHY sebagai Bacawapres Anies Baswedan. Silakan ditanyakan kepada Capres Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Nasdem dan Ketua Umum PKS. Bahkan, Partai Demokrat setuju untuk menyerahkan keputusan Cawapres kepada Capres sesuai dengan Piagam Koalisi,” kata Andi.
imbcnews/cnn ind/dilah/