IMBC NEWS, Karawang | Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil lakukan kunjungan kerja ke wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Rabu (21/12). Kunjungannya antara lain untuk meresmikan Tapal Desa Leuit Juara yang telah jadi komitmen Pemprov Jabar untuk mengantisipasi ancaman resesi pada 2023.
Tapal Desa Leuit Juara, diungkap Ridwan Kamil peruntukannya sebagai dukungan program ketahanan pangan yang dibangun dengan konsep perpaduan tradisional dan modern, berfungsi sebagai leuit atau lumbung padi.
Menurut Gubernur, Leuit Juara di Kabupaten Karawang, akan menggunakan teknologi digital. Hal itu dilakukan agar mengetahui kondisi gabah dari satu desa. Apabila sudah habis, bisa dilakukan subsidi silang dengan leuit desa yang stoknya masih penuh.
Begitu antara lain dalam sambutan Kang Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil—dalam rangkaian acara Peresmian Tapal Desa Leuit Juara, berlangsung di Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon.
“Kenapa memakai sistem digital?” seakan Kang Emil bertanya, namun dikatakannya sendiri, karena pemerintah harus tahu mana stok yang penuh dan mana yang kehabisan. “Dengan teknologi digital dapat memperlancar informasi dan dilakukannya subsidi silang, silih gotong royong,” sebut dia.
Dalam sambutan Kang Emil, juga terkandung unsur memotivasi untuk peningkatan hasil pertanian bidang pangan perdesaan, pada perpaduan Tapal Desa Leuit Juara dalam mendukung Ketahanan Pangan.
Sebelum tiba di Desa Pasirjaya, Kang Emil sempat singgah dulu di Desa Bayur Lor guna melakukan zoom metting beberapa saat, berkaitan dengan operasionalisasi digital pada leuit. Kemudian ia singgah lagi di Desa Langgengsari melihat sistem pertanian dan bincang-bindang dengan beberapa masyarakat petani.
Sedangkan acara puncaknya, Gubernur Jawa Barat itu melakukan Peresmian Tapal Desa Leuit Juara di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Acara dihadiri Bupati Karawang, Jajaran Apatarur Kabuaten, Muspika Ciamaya Kulon, dan segenap jajaran apatarur pemerintah desa serta tokoh masyarakat pertanian.
Pada kesempatan menjelang diresmikan Leuit Juara Desa Pasirjaya, Kang Emil mengatakan bahwa ada prediksi pada tahun 2023 akan terjadi krisis pangan yang melanda berbagai negara di dunia.
“Prancis, juga Inggris bahkan sangat dimungkin masyarakatnya makan hanya sekali dalam sehari. Penyebabnya adalah melonjaknya harga-harga bahan pangan di toko-toko dan supermarket-supermarket,” katanya.
Ia mengemukakan, tahun 2023 tinggal sebentar lagi akan sampai kepada masyarakat dunia. Oleh karena itu ia mengajak masyarakat Karawang dan Jawa Barat agar pandai-pandai mengelola bahan pokok pangan.
“Prediksinya, pada tahun 2023 negara yang tidak mengalami krisis pangan salah satunya adalah Indonesia. Alhamdulillah, mari kita syukuri, di Jawa Barat umunya kita masih bisa makan kenyang. Dan mari kita sama-sama meningkatkan sistem ketahanan pangan dengan menabung beras atau gabah,” jelas dan pinta dia.
Kemudian ia mengajak masyarakat Cilamaya Kulon dan Karawang serta umumnya Jawa Barat untuk sama-sama belajar dari kearifan lokal dalam ketahanan pangan, antaranya lewat leuit-leut di desa desa.
Selain itu, Kang Emil meminta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana untuk menjadi yang terdepan dalam membuat leuit-leuit di seluruh desa di Karawang.
“Saya minta Karawang jadi yang terdepan menyeratus-persenkan leuit-leuit di Kabupaten Karawang, supaya juara produksi gabahnya. Dan juga juara ketahanan pangannya. Ini menjadi kebanggaan,” pinta Gunbernur Jabar itu.
Bupati Karawang dr Hj Cellica Nurachadiana menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat yang berkenan saba desa di Karawang, sekaligus meresmikan Tapal Desa Leuit Juara untuk Ketahanan Pangan. (eds/asy/IMBCNews)