IMBCNews, Jakarta | Kader Syarikat Islam (SI) se-Jawa Barat menolak klaim setiap pihak yang menggunakan nama Pimpinan Wilayah Syarikat Islam (PW SI) Jawa Barat untuk kepentingan politik praktis; Apa lagi klaim itu sama sekali tidak didasari musyawarah pimpinan organisasi yang quorum. Hal demikian dinilai cacat hukum, moral, etika dan estetika serta tidak mempresentasikan SI Jawa Barat.
Hal tersebut terungkapkan, pada saat 15 Pimpinan Cabang Syarikat Islam (PC SI) se PW SI Jabar mengadakan pertemuan di Bandung, pada Senin 11 November 2024. Dalam musyawarah yang rilisnya diterima IMBCNews di Jakarta, Rabu (13/11), memperjelas bahwa PW SI secara struktur dan budaya organisasinya tidak menggunakan nama besar Syarikat Islam untuk kepentingan politik praktis pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, demi menjaga marwah organisasi yang dibanggakan oleh para kader SI di mana pun.
Untuk menghambat dan menafikan semua pihak yang menggunakan nama Syarikat Islam untuk mendukung Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jabar tertentu, maka 15 PC SI tersebut sepakat membentuk sebuah simpul relawan dengan nama GARDA SETYA, bertujuan agar kebesaran nama Syarikat Islam sebagai organisasi perjuangan dalam membangun harkat, martabat atau derajat ummat dan bangsa di Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetap berada pada marwah yang tinggi dan istiqamah.
Pada gilirannya, Relawan Garda Setya Jawa Barat ini menetapkan Al Ustadz Musara sebagai Ketua dan Irwan Taupik menjadi Sekretaris. Sedangkan dukungan penuh simpul relawannya diarahkan kepada Pasangan Cagub-Cawagub Jabar Nomor Urut 4: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Dedi Mulyadi, adalah sosok kader Pemuda Muslimin tahun 2000 sebuah organisasi otonom di Syarikat Islam.
Pembentukan simpul relawan, menurut Ketua Garda Setya, Musara, adalah menjadi bagian ril dari imbauan agar semua pihak harus menjaga etika dan estetika organisasi demi marwah Syarikat Islam Jawa Barat saat ini mau pun untuk masa-masa menatang.
“Kalau pun memberi dukungan kepada paslon, marilah kita berikan dengan bijak, tidak berlebihan, tidak mengklaim nama organisasi karena organisasi adalah wadah besar yang mesti menampung semua pihak terutama kader yang afiliasi politik praktisnya berbeda-beda. Oleh karena itu, cukupkan saja dukungan melalui simpul relawan,” papar Musara.
Ia juga mengemukakan, bagian dari kerja organisasi adalah melakukan perbaikan internal, agar orang-orang yang berada di dalam organisasi tetap istiqamah dalam menjalankan misi organisasi supaya dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas.
Ada pun simpul relawan untuk kepentingan pratis yaitu pemenangan paslon yang didukung pada perhelatan Pilkada 2024. Relawan, dalam hal ini, menjadi bagian penting yang memiliki tujuan untuk menjaga etika dan estetika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (asyaro g kahean)