Oleh: Asyaro G Kahean
Dalam meramu upaya efektivitas sekaligus memberikan dorongan semangat, terdapat ciri bahwa Da’wah Muhammadiyah juga sebagai gerakan tajdid. Dalam hal ini KH Ahmad Dahlan melabeli dengan gerakan Da’wah Islam Berkemajuan.
Pada gilirannya, istilah tersebut sering digemakan pada kegiatan da’wah yang dilakukan warga persyarikatan, dengan mengusung pesan-pesan wahyu untuk terbentuknya insan kamil yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia, khususnya di lingkungan kaum muslim yang dahulunya serba tertinggal.
Ikhtiar keilmuan melalui tajdid (purifikasi pikiran) dalam upaya pemurnian ajaran Islam dengan ruju’ kepada Alqur-an dan Sunnah Nabi Saw, telah menjadi perangkat lunak dan khas. Kemudian ikhtiar melalui tajdid secara terus-menerus diasah dan efektifkan melalui sistem perkaderan Muhammadiyah untuk menguatkan mental-spiritual (daya berjuang sungguh-sungguh) menuju tercapainya insan kamil dimaksud.
Kunjungan Kafilah PCM Matraman, antara lain ke TPU Kampung Karangkajen, secara fenomenologi juga memaparkan; Bahwa tantangan kehidupan yang disifati unsur-unsur klenik berupa tahayul, bid’ah dan churafat/khurafat (TBC) merupakan bagian yang terus digemakan dalam da’wah persyarikatan. Upaya pemberantasan TBC, sungguh telah menjadi bagian penting dalam bidang garap Muhammadiyah semenjak kelahirannya.
Terselip juga di kalbu para pengelola TPU Karangkajen untuk tetap semangat melakukan pemberantasan TBC. Karena ajaran ini, seperti diakui Yusuf Hadjiri, sebagai salah satu warisan ilmu dari KH Ahmad Dahlan yang jasadnya dimakamkan di sini.
Sepintas, dalam bincang-bincang singkat dengan H Yusuf Hadjiri sempat juga menyinggung; Bahwa pengelola TPU Karangkajen senantiasa berusaha turut serta membendung deraan unsur TBC, khususnya di lingkungan pemakaman.
Ada jejak upaya pemberantasan unsur TBC itu di TPU Karangkajen. Nuansanya, sejak jauh-jauh hari telah terangkum dalam ilmu pengetahuan berbasis Alqur-an dan Sunnah, berkait gerak-langkah Muhammadiyah yang selalu berusaha menggabungkannya dengan keilmuan untuk keperluan pencukupan kesejahteraan hidup di dunia.
Akan tetapi, hal berkait dengan keduniaan, tetap dirangkaikan pada materi-materi da’wah Islam berkemajuan yang memiliki tujuan pada pencapaian kesejahteraan hidup di akhirat kelak dengan pendekatan lebih logis dan aplikatif, serta adanya keberimbangan antara dunia dengan penyiapan konsekuensi kelak di akhirat.
Secara substantif, pada gerakan da’wah Muhammadiyah adalah dilakukannya pembinaan dan pembentukan karakter khas melalui proses bertahap; Supaya mereka yang menjadi sasaran da’wah menyadari akan makna penting menjadi insan kamil yang beriman, bertaqwa, dan berakhlaqul karimah; Adalah merupakan insan yang penuh kehati-hatian sehingga tidak terjebak dengan sifat-sifat serakah dan prilaku menyimpang dari wahyu karena berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain. | Bersambung….