IMBCNews, Karawang | Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Rawamerta Priyanto mengemukakan, pemakaian pupuk kimia untuk tanaman padi jangan sampai over dosis karena bisa mengganggu potensial of hydrogen atau disingkat PH tanah.
“Kalau memakai pupuk kimia berlebihan, keasaman tanah cenderung meningkat dan menyebabkan PH tanah sawah menurun. PH tanah yang normal 6 hingga 7,5. Ini standar PH yang bagus untuk tanam padi,” kata Priyanto kepada awak media, di Rawamerta, Senin (10/6/2024).
Menurut dia, PH tanah sawah di Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang bervariasi, ada juga yang PH tanahnya antara 3,5 sampai 4. Daerah-daerah tertentu ada juga yang PH tanahnya 5 sampai 6.
“Rendahnya PH tanah sawah tersebut, boleh jadi karena petani menggunakan pupuk kimia berlebihan atau over dosis,” sebut Priyanto yang akrab disapa Aan.
Ia menambahkan, PH tanah sawah yang bagus berkecukupam antara 6 sampai 7. “Dengan PH tanah 6 sampai 7 biasanya dapat menghasilkan produksi hasil panennya mencapai antara 6,5 ton sampai 7 ton gabah per hektarnya,” sebut Aan seraya mengungkap PH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan..
Lebih lanjut Aan menyarankan, untuk meningkatkan PH tanah sawah, sebelum tanam mestinya petani menabur dulu captain dengan menggunakan pupuk organik. “Dengan metode ini memungkinkan dapat meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan PH tanah,” papar dia.
Pada lahan pertanian padi sawah yang menggunakan pupuk organik dengan mengurangi pupuk kimia, di beberapa daerah sudah diterapkan. Hasil produksi gabahnya bagus.
“Contohnya di Kabupaten Indramayu, sebagian petani telah banyak yang mengurangi pemakaian pupuk kimia. Lahan sawah di Indramayu, untuk saat sekarang, PH tanahnya mencapai 5,5 sampai 6,” jelas Aan. (hhr/asy1006: lpt/lpg)