IMBCNews, Jakarta | Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Dr Akhmad Abubakar MM mengajak ummat mukmin agar tetap menjaga persatuan dalam berbangsa dan bernegara. Ajakan ini termaktub saat ia menyampaikan sambutan pada Halal Bihalal Idul Fitri 1445 Hijriyah, berlangsung di Gedung Da’wah Muhammadiyah, Jalan Kramat Raya 49 Jakarta Pusat, Sabtu 4 Mei 2024.
Dalam mengungkap ajakan itu, semua mukminin-mukminat yang telah digembleng melalui shiyam Ramadhan, sama-sama memperoleh peluang kembali kepada fitrah. “Oleh karenanya, melalui momentum kembali ke fitrah ini hendaknya kita tetap berupaya menjaga kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara dan ikut serta mencerahkan kehidupan masyarakat Jakarta,” ajak dia.
Selaku Ketua PWM DKI Jakarta, Abubakar juga mengemukakan permohonan maaf lahir dan batin kepada semua pihak. “Melalui momentum halal bihalal ini, sikap saling maaf memaafkan dapat menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran bersama. Memohon dan memberi maaf, dapat menjadi jembatan dan salah satu ciri bagi orang yang kembali kepada fitrah masing-masing,” kata dia.
Acara yang dihelat PWM DKI kali ini dihadiri sekitar 600 undangan, antara lain; Bendahara PP Muhammadiyah Prof Hilman, utusan Pj. Gubernur DKI, utusan Kapolda Metro, Polres Metro Jakarta Pusat, unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah, unsur Pimpinan Cabang, unsur Pimpinan Ranting, unsur Organisasi otonom Muhammadiyah, warga Muhammadiyah DKI dan para simpatisan, juga hadir unsur ormas Islam dan ormas agama lainnya.
Abubakar juga mengatakan, dari silaturrahim seperti Halal Bihalal ini dapat juga menciptakan kekuatan berukhuwah; Dalam upaya meningkatkan kesadaran ummat dalam berbangsa dan bernegara. “Kesadaran menjaga fitrah merupakan bagian untuk membangun kedamaian antar ummat beragama menuju kedamaian dalam berbangsa dan bernegara,” tegas Abubakar.
Lebih lanjut ia dikatakan, adanya perbedaan yang terjadi di masyarakat, hendaknya sama-sama dipersatukan sebagai satu bangsa. “Sehingga yang terbangun pada masa-masa mendatang adalah kekuatan persatuan yang saling mencerahkan ke dalam situasi fitrah, yang ditandai dengan suasana kedamaian,” harap dia.
Harapan tersebut ia sandarkan pada ayat Alqur-an, Surat Ali Imran ayat 103 yang bermakna tentang perintah menjaga persatuan, berbunyi: Wa’tasimu bihablillahi jami’an wala tafarraqu. Sebuah ayat yang maknanya juga menjelaskan tentang larangan bercerai-berai dalam kehidupan bermasyarakat. (asy/imbc0405: lpt/plg)