IMBCNews, Jakarta | Masjid tempat umat menunaikan ibadah shalat berjamaah, namun sebagai wadah aktifitas lain di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan politik. Karena itu aktifis masjid maupun ormas agar berperan dalam bidang politik.
“Saat ini tahun politik, sebagai aktifis harus punya peran dalam bidang politik. Kekuasaan harus kita isi, kalau tidak diisi pihak lain,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI) Dr H. Andi Kasman Makkuaseng di Jakarta, baru-baru ini.
Dengan modal kekuasaan menurut Andi Kasman, bisa menjadi alat dalam berdakwah, amar ma’ruf nahi munkar. “Tanda tangan penguasa sangat menentukan,” ujar Andi Kasman dalam acara silaturahmi tasyakur 47 BKPRMI, Ahad malam.
Hadir dalam acara yang diawali taushiyah menjelang buka bersama oleh Dr Raihan Musytasar para pengurus IKA BKPRMI; Wakil Ketua Umum Ustad H. Tasyrifin Karim, Sekjen Fahmi Al Amry, Ketua IKA BKPRMI Kalimantan Utara Datuk Yasir serta pengurus lain.
Dalam kesempatan ini Ketum IKA BKPRMI memaparkan sekilas organisasi BKPRMI yang sebelumnya bernama BKPMI, berdiri tanggal 19 Ramadhan 1397 H. “BKPRMI, organisasi ini telah melahirkan beberapa organisasi yakni Bakomubin, BKPAKSI dan IKA BKPRMI,” ujarnya.
Semula IKA BKPRMI merupakan Himpunan Keluarga Besar BKPRMI. Lalu ada yang mengusulkan dengan nama IKAPRIMA. Pada tahun 2017 digelar Munas Pertama IKAPRIMA di Gedung DDII Jakarta. Dalam munas ini menetapkan merubah IKAPRIMA menjadu IKA BKPRMI.
“Insya Allah Munas II IKA BKPRMI akan digelar pada 9-11 Juni di Maros, Sulawesi Selatan. Kita berharap kegiatan ini dibuka Wakil Presiden RI,” terang Andi Kasman.
Sementara itu Datuk Yasir, Ketua IKA BKPRMI Kalimantan Utara mengungkapkan agar aktifis masjid juga berkiprah di partai politik, dengan demikian juga bisa andil dalam amar ma’ruf nahi munkar melalui keputusan politik
“Seperti di Bulungan, ada perda anti miras,” ujar Datuk Yasir yang juga Ketua PDIP Kaltara. (Kadar Santoso)