IMBCNews, Jakarta | Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Diskdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Matraman gelar Rapat Kerja (Raker) dua hari, 4 dan 5 November 2023. Acara yang berlangsung di SDM 3 Matraman, dibuka Ketua Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur Drs H Nasir Hamzah, Sabtu (4/11).
Dalam arahannya, Nasir Hamzah mengatakan raker pendidikan yang ada di lembaga pendidikan baik formal mau pun non formal Muhammadiyah muaranya disesuaikan dengan Dikdasmen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan orientasi pada pendidikan yang berkualitas.
Menurutnya kunci pendidikan berkualitas dimulai dari sekolah yang mau menata diri; Mulai dari Majelis Dikdasmen, kepala sekolah, guru-guru juga karyawan. Kemudian ia mengingatkan bahwa pada era sekarang, ukuran kualitas yang telah menjadi trend dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital.
“Digitalisasi bidang pendidikan akan mengefektivkan banyak hal. Mulai dari kurikulum yang digunakan ke sararan pendidikan hingga bidang keuangan. Bahkan, dengan digitalisasi tidak hanya secara administratif dapat lebih cepat manun juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan dalam memproses jalannya pendidikan,” sebut Nasir Hamzah.
Lebih lanjut ia mengingatkan, sekali pun digitalisasi telah menjadi tanda kemajuan teknologi akan tetapi kedisplinan penyelenggara hingga pelaksana pendidikan tetap akan menjadi kunci utama dalam memproses pendidikan yang berkualitas.
Oleh karenanya, sebut Nasir Hamzah, kedisiplinan diharapkan menjadi perhatian di semua tingkatan. “Kalau tanpa kedisiplinan, tentu saja pendidikan yang berkualitas tidak mungkin dapat dicapai,” sebut dia.
Ketua PCM Matraman H Latif R Utomo S.Pd dalam sambutannya menyinggung bahwa pendidikan berkualitas harus dimulai dari kedisiplinan. Termasuk dalam upaya sekolah menerapkan sepenuhnya aturan-aturan seperti mengatur etape waktu, penerapan norma-norma pendidikan, hingga pelaksana meneladankan sopan-santun atau muraja’ah kepada peserta didik juga terhadap wali murid bahkan lingkungan sekolah.
“Keteladanan tidak sebatas sapa, salam, senyum, sopan, atau santun saja. Akan tetapi juga pihak sekolah harus mampu membuang hal-hal yang selama ini sempat jadi julukan, seperti: sekolah-sekolah di Muhammadiyah kamar kecilnya jorok-jorok. Maka pandangan seperti ini harus menjadi perhatian sekolah agar orang tua wali tidak lagi memberikan julukan kurang enak didengar tersebut,” pinta dan harap Latif.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen PCM Matraman Sutaryo S.Kom., MM., dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dikdasmen PDM, Ketua PCM, serta semua peserta raker, panitia dan juga para pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah. Ia berharap Raker Majelis Dikdasmen ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Lebih lanjut Taryo mengemukakan harapan, melalui raker ini dapat tersusun program-program yang efektif; Mulai dari pembenahan dan penguatan hal-hal mendasar hingga terwujudnya tranformasi pendidikan dasar dan menengah berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakter utama. (Asy: lpt-0411)