IMBCNEWS | Jakarta Menko Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD secara rinci menyampaikan soal transaksi Rp300 Triliun di Kemenkeu. Ini Penjelasan Lengkap Mahfud, usai menggelar rapat dengan jajaran Kemenkeu.
Ia menjelaskan, transaksi mencurigakan Rp300 triliun yang melibatkan 647 pegawai di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bukan tindak pidana korupsi. Transaksi itu disebut sebagai pencucian uang. Mahfud menyampaikan hal itu usai melakukan pertemuan dengan Wakil Menkeu Suahasil Nazara beserta jajarannya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat, kemarin.
Dia mencontohkan kasus pejabat Ditjen Pajak Pajak Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta sebesar Rp56 miliar. Jumlah itu dibongkar oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Dia mengatakan indikasi tindak pidana pencucian uang sebesar Rp300 triliun telah tercium sejak 2013. “Besoknya ditemukan ternyata Rp500 miliar. Yang mungkin korupsinya itu sendiri sedikit. Ya mungkin Rp10 miliar atau berapa, tetapi pencucian uangnya yang banyak,” kata Mahfud.
Ia selanjutnya akan mengundang aparat penegak hukum Indonesia untuk mengusut tuntas. Pasalnya, selama ini, pengungkapan kasus tindak pidana pencucian uang di aparat penegak hukum kerap sekali tersendat.
“Begitu masuk ke satu, lalu diolah sendiri lalu dinikmati sendiri tidak jalan (laporan). Tidak boleh pindah ke aparat lain, itu salah satu penyebab macet,” katanya. Selain Suahasil dan Mahfud MD, rapat ini juga dihadiri Plt Kepala Biro Komunikasi dan Informasi (KLI) (Kemenkeu) Yustinus Prastowo, Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh serta Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi.
Dengan adanya koordinasi antar lembaga, seyoginya anggaran uang negara yang berasal dari pajak, dapat digunakan secara optimal untuk pembangunan. Bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
Di luar transaksi Rp300 triliun di lingkup Departemen Keungan, publik juga mendorong adanya bersih-bersih di lembaga lain, karena masih banyak “rekning gendut”, yang dimiliki oleh pejaat publik tetapi tidak mempunyai alas hak yang kuat dari mana uang yang mengendap dalam bank itu.
imbcnews/sumber diolah/