Oleh Asyaro G Kahean
Museum Muhammadiyah pada gilirannya tampil sebagai fasitas dalam upaya pengembangan da’wah pencerahan secara profesional, dirancang untuk memenuhi harapan persyarikatan. Terdapati komitmen antar elemen dalam organisasi Muhammadiyah yang arahnya; Menjadikan fasilitas berharga sebagai museum yang berkemajuan. Museum ini sekaligus didesain sebagai media untuk memajukan peradaban semesta.
Portal SM melansir laporan (dirangkap kata sambutan) Ketua Panitia Pembangunan Museum Muhammadiyah Dr. Muchlas Arkanuddin, MT., antara lain menyampaikan terima kasih kepada PP Muhammadiyah yang telah mempercayakan pembangunan dan pengelolaan museum kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
“Atas dukungan dan kepercayaan itu kami meneguhkan komitmen untuk terus merawat aset Muhammadiyah ini. Dan kami terus mengembangkan pengelolaannya secara profesional, supaya memenuhi harapan Persyarikatan; Menjadikan fasilitas berharga ini sebagai museum yang berkemajuan. Museum ini sekaligus didesain sebagai media untuk memajukan peradaban semesta,” sebut Muchlas pada acara Peresmian Museum Muhammadiyah, Senin (14/11/2022).
Sedangkan dalam membangun gedung museum, tambah dia, dikonsepkan ramah anak, perempuan, dan disabilitas. Pada museum ini juga menggunakan teknologi IT untuk menjelaskan story line tentang perjalanan Muhammadiyah dari masa ke masa.


Gedung museum dibangun 4 lantai. Pada lantai 1 memuat historiografi Muhammadiyah. Lantai 2 adalah ruang pamer tematik: Muhammadiyah untuk bangsa; Diharapkan, dapat membuat pengunjung merasakan masa lalu, masa kini, dan masa-masa mendatang.
Menyambung Muchlas, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam pembangunan museum ini.
“Kami atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, khusus kepada Pak Muhadjir dalam hal ini mendapat tugas dari Presiden. Mudah-mudahan ini jadi amal jariyah. Dan, terima kasih juga kepada UAD yang berkontribusi. Sehingga, di sini terasa kekhasan Muhammadiyah; Selalu ada kolaborasi di samping banyak hal yang kita bangun secara mandiri,” ucap Haedar.
Museum Muhammadiyah, bagi Haedar bukanlah sekadar tempat wisata dan edukasi biasa. Akan tetapi juga museum ini sebagai tempat menjaga memori kesejarahan terkait peran-peran kebangsaan, kemanusiaan, dan keumatan Muhammadiyah sekaligus proyeksi masa depan.
“Kami juga berharap pada seluruh keluarga besar Persyarikatan agar memanfaatkan museum sebagai kunci pembuka sejarah, dan sekaligus wadah maudhu’ah; Yakni, proyeksi Muhammadiyah ke depan dari pelajaran sejarah yang kita dapatkan di museum ini. Museum tidak hanya bicara masa lampau, tapi juga ada proyeksi ke masa depan,” tegasnya. | Bersambung….