IMBCNEWS, Jakarta – Kemelut politik di dalam negeri Korea Selatan sebagai imbas pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember lalu yang berbuntut pemakzulannya oleh parlemen membuat mata uang Won anjlok dibandingkan dengan dolar AS.
Kantor Berita Reuters melaporkan, mata uang Korsel Won turun ke level terlemahnya dalam 15 tahun terakhir (2014) Kamis (19/12) disebabkan terbebani oleh sentimen penghindaran risiko setelah Federal Reserve AS mengambil sikap berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan ketidakpastian politik dalam negeri.
Nilai tukar dolar sama dengan 1.448,9 Won dalam perdagangan dalam negeri pada pukul 05.18 GMT setelah dalam sesi pembuka 1.453,0 per dolar, atau 0,96 persen lebih rendah dari hari sebelumnya dan terlemah sejak 16 Maret 2009 atau sekitar 15 tahun lalu.
Warga Korsel meuapkan kegembiraannya dengan turun ke jalan jalan di Seoul setelah pemakzulan didukung 204 anggota parlemen, hanya 85 yang menolak dan delapan suara tidak sah untuk menentang keputusan Presiden Yoon yang meminta tentara menutup Majelis Nasional.
Yang membuat rakyat berang adalah ketetapan darurat militer yang diambil Preiden Yoon untuk menghindari proses hukum atas skandal korupsi yang diilakukan keluarganya dengan dalih menongkatnya ancaman dari tetangganya, Korut.
Korsel dan negara tetangga serumpunnya, Korut memang masih dalam status perang sejak Perang Korea antara 1951 dan 1953 dan di berbaga kesempatan saling ancam dan provokasi dengan berbagai pola.
Kemelut politik berdampak langsung pada nilai tukar Won dan jika terus berlarut-larut berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi Korsel yang merupakan salah satu raksasa ekonomi di Asia bersama Jepang dan China.
imbcnew-theo17 diolah Reuters