Pengantar, IMBCNEWS secara periodik menurunkan ringkasan Pledoi dari tiga Intektual Muslim yang kini sebagai terdakwa sebagai jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Sidang pada Rabu (7/12) di PN Timur oleh Jaksa Penuntut Umum, menghadirkan tiga terdakwa teroris dan penganut JI.
Untuk sementara diturunkan ringkasan pledoi Dr. Ahmad Zain Annajah, dan kemudian akan disambung dengan pledoi lainnya. Dr. Annazah adalah alumnus Universitas Cairo Mesir 2004. Ia adalah mendapat predicate summa cum laude. Summa Cum Laude dalam ukuran BAN PT (Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Nasional) adalah merupakan predikat tertinggi dari cum laude.
Mahasiswa yang mendapatkan predikat ini harus bisa mendapatkan IPK akhir di atas 3,99 atau sempurna, yaitu 4,00.
Mahasiswa yang lulus dengan menyandang predikat Summa Cum Laude berarti lulus dengan predikat “Kehormatan Tertinggi” atau “With Highest Praise”.
Para pemegang Summa Cum Laude memiliki nilai sempurna untuk semua mata kuliah. Mereka juga tidak pernah gagal dalam mata kuliah dan lulus tepat waktu. Nah Dr. Ahmad Zain Annajah itulah orangnya.
Ia mengatakan dalam persidangan di PN Timur pekan ini, “Saya adalah orang Indonesia pertama kali yang masuk dalam jurusan ilmu fikqih Unversitas Cairo Mesir yang mendapatkan predicate Summa Cum laude. Masak saya harus menghacurkan diri saya dengan melakukan dukungan gerakan yang bertentangan dengan misi negara,” katanya menegaskan.
- tentang kepergiannya ke Afganistan
Pada musim liburan Unversitas Islam Madinah sekitar 1992/93 saya berniat pergi ke Eropa. Namun karena ada peraturan nilai tiket harus sama dengan harga tiket Indonesia – Madinah, akirya saya ubah liburannya ke Pakistan bersama teman mahasiswa berkebangsaan Pakistan itu.
Sesampainya di Islamabad, saya menginap dirumahnya. Dan saya juga diajak berkunjung ke Universitas Islam Intenational Islamabad termasuk pergi ke perbatasan Pakistan – Afganistan.
Singkat cerita saya diperlakukan sebagai tamu, tamu yang dilayani oleh teman kuliah, sehingga tidak pernah diajarkan atau mendapatkan pelatihan bongkar pasang senjata laras panjang atau laras pendek.
Semua saksi yang dihadirkan dan saya tanya di sidang perdilan tidak ada yang kenal atau tahu tentang saya ikut latihan di sana. Dengan demikian, narasi kepergian liburan saya ke Pakistan dan keperbatasan Afgan, dikaitkan seolah sebagai kelompok teroris dan jaringan JI, saya heran, tidak mengerti dan menolak akan narasi itu (bersambung..)
**imbcnews/smber diolah/
|