IMBCNews, Jakarta | Buku merupakan produk intelektual. Seseorang tidak mungkin mampu menulis tanpa kebiasaan membaca. Demikian Hamim Pou saat launching buku “Belajar Dari Bone Bolango”, sebagai sumbangsih cara mengentaskan kemiskinan, khususnya di wilayah pedesaan.
Hamim Pou yang kini Bupati Bone Bolango mengatakan, buku yang baru saja diluncurkan adalah hasil riset sewaktu menjalani pendidikan doktoral. Menurut dia, sudah banyak treatment yang dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Mulai dari bantuan pendidikan, pemberian beasiswa, hunian layak tinggal, bantuan raskin, penerima kredit usaha rakyat (KUR), kelompok usaha bersama (KUB), dan sebagainya.
“Kebijakan program kemiskinan belum berdasarkan karakteristik tipologi wilayah dan sumber daya alam,” ungkap Hamim di Jakarta, belum lama ini.
Dalam pada itu Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Bupati Bone Bolango karena buku merupakan buah pikir yang terstruktur yang dimanifestasikan ke dalam bentuk tulisan.
“Satu peluru hanya menembus satu kepala namun sejatinya membunuh nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan satu buku yang sudah didigitalkan mampu menembus jutaan kepala sehingga menghasilkan inovasi atau pemikiran baru,” imbuh Syarif Bando.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel yang turut hadir juga mengapresiasi tema yang diangkat Bupati Bone Bolango dalam bukunya.
“Mengangkat kemiskinan dalam buku merupakan langkah berani karena dari situ kita mengakui persoalan yang mesti ditangani dalam pembangunan Gorontalo,” ucap Rachmat Gobel.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, mengatakan berdasarkan penelitian akhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata bansos malah dimanfaatkan sebagai jaminan hutang. Bukan digunakan untuk mengatasi kebutuhan mendesak.
Sedangkan, Editor Senior Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Candra Gautama, menambahkan persoalan kemiskinan seperti lingkaran setan. Namun, kemiskinan di Indonesia lebih banyak habis dibicarakan di ruang-ruang diskusi dan sesekali dilaporkan. (Kadar Santoso)